Lihat ke Halaman Asli

Farell Elghifari Putratama

Undergraduate Student of Naval Engineering Diponergoro University

Salah Satu Program Kerja Mahasiswa KKN UNDIP Berhasil Ciptakan Insectarium Maggot Pertama di Desa Nngancar

Diperbarui: 12 Februari 2023   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Hasil Render Desain Insectarium & Biopond. Dokumen Pribadi)

(Ngancar, 12/02/2023) -- Lalat Black Soldier Fly (BSF) atau yang biasa dikenal sebagai lalat maggot atau lalat tentara hitam ini merupakan lalat budidaya yang memiliki manfaat yang sangat banyak. Pembudidayaan Lalat Black Soldier Fly (BSF) ini memiliki banyak keuntungan bagi para peternak unggas maupun peternak lele yang ada di desa ngancar ini, mengingat Lalat Black Soldier Fly (BSF) memiliki protein yang sangat tinggi sehinga dapat dijadikan sebagai alternatif untuk pakan. Selain itu terdapat keuntungan lain dari segi ekonomis dari budidaya Lalat Black Soldier Fly (BSF) ini terutama bagi para pelaku usaha yang tertarik untuk membudidayakannya. Produk dari Black Soldier Fly (BSF) dapat di jual mulai dari fase telur, larva, pre-pupa, hingga fase pupa atau kepompongnya mulai dari 40.000 rupiah per kilogramnya.

Untuk memulai budidaya, dibutuhkan kandang lalat atau yang biasa disebut sebagai Insectarium dan wadah budidaya atau biopond untuk menetaskan telur hingga fase puppa . Maka dari itu, salah satu mahasiswa dari Kelompok KKN Tim 1 Universitas Diponegoro 2023, Farell Elghifari Putratama dari Jurusan S1 Teknik Perkapalan berhasil membuat perancangan model Insectarium dan Biopond dengan bantuan software Autocad dan Sketchup serta merealisasikannya dalam bentuk Prototype pertama. Dengan dibuatnya prototype ini, masyarakat Desa Ngancar bisa melihat langsung contoh dari Insectarium dan Biopond yang digunakan untuk budidaya maggot.

(Prototype Pertama Insectarium. Dokumen Pribadi)

Pada hari Senin, 6 Februari 2023, Hasil Perancangan Insectarium dan Biopond serta Prototype yang telah dibuat diserahkan kepada Bapak Sutarjo selaku Kepala Desa Ngancar. Penyerahan tersebut juga disaksikan oleh perangkat desa dan jajarannya.

(Foto Penyerahan Desain Insectarium dan Biopond, Sutarjo. Dokumen Pribadi)

Farell juga menambahkan bahwa setelah dilakukannya perancangan Insectarium dan Biopond, Mahasiswa TIM 1 KKN Universitas Diponegoro akan memberikan materi lanjutan terkait budidaya Lalat Black Soldier Fly (BSF) dalam bentuk Workshop kepada Warga Desa Ngancar.

Kepala Desa dan perangkatnya sangat antusias terkait hadirnya budidaya Lalat Black Soldier Fly (BSF), bahkan saat prosesnya pun masyarakat banyak yang tertarik dengan hadirnya budidaya tersebut, tambahnya.

Penulis : Farell Elghifari Putratama (S1 Teknik Perkapalan/FT)

DPL       :  

- Irawati, S.H., M.Hum

- Satria Aji Imawan, S.IP., MPA

- Ari Wibawa Budi Santosa, S.T., M.T

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline