Lihat ke Halaman Asli

Farel Faraday

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember

KKN Kolaboratif Kelompok 180 Desa Ajung Melakukan Penguatan terhadap UMKM Produksi Kerupuk Rumahan

Diperbarui: 29 Agustus 2022   10:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN Kelompok 180 (Dokpri)

Salah satu penopang perekonomian bangsa Indonesia ialah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM memiliki peran sangat besar dalam mendukung perekonomian negara sehingga pemerintah sebagai fasilitator harus memberikan perhatian yang lebih dalam pengelolaan UMKM. 

Permasalahan yang masih menghambat masuknya produk UMKM di gerai ritel modern, diantaranya masalah standar, continuity supply, packaging, dan desain . Perhatian yang diberikan pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan tersebut diharapkan mampu membuat UMKM tetap bertahan dan berkembang sehingga semakin banyak memberikan manfaat yang berarti khususnya dalam penyerapan tenaga kerja dalam jumlah yang besar.

Kerupuk adalah suatu jenis makanan kering yang terbuat dari bahan bahan yang mengandung pati cukup tinggi. Pengertian lain menyebutkan bahwa kerupuk merupakan jenis makanan kecil yang mengalami pengembangan volume membentuk produk yang porus dan mempunyai densitas rendah selama proses penggorengan. 

Demikian juga produk ekstrusi akan mengalami pengembangan pada saat pengolahannya. Kerupuk didefinisikan sebagai jenis makanan kering yang terbuat dari bahan-bahan yang mengandung pati cukup tinggi. 

Di dalam proses pembuatan kerupuk, pati tersebut harus mengalami proses gelatinisasi akibat adanya penambahan air serta perlakuan pemanasan terhadap adonan yang terbentuk. Adonan dibuat dengan mencampurkan bahan-bahan utama dan bahan-bahan tambahan yang diaduk hingga diperoleh adonan yang liat dan homogen. 

Oleh karena itu sudah selayaknya masyarakat mulai peduli terhadap industri pengolahan kerupuk disekitar rumahnya, seperti proses produksi, higennitas dan keamanan pengeloloaanya, seperti halnya UMKM yang terlibat dalam pembuatan kerupuk di Desa Ajung, Kec. Kalisat ini.

Kerupuk Mentah Yang Selesai Dijemur (Dokpri)

Permasalahan yang dihadapi oleh usaha Kerupuk "Family" adalah rendahnya tingkat penjualan pada kemasan Rp1.000 hingga Rp2.000 karena ketidaktahuan masyrakat atau konsumen jika kemasan dan produk kerupuk tersebut milik pak hasan, selain itu dalam produksi kerupuk ini masih belum pernah menjualnya dalam bentuk mentah  secara online melalui platform apapun.

Promosi yang dilakukan perusahaan juga telah mengalami pergeseran, dimana banyak perusahaan yang beralih dari promosi melalui media cetak dan elektronik beralih ke promosi melalui internet yang salah satunya adalah media sosial. 

Media sosial seperti Facebook, Twitter, dan YouTube kini dijadikan media promosi karena media sosial telah menjadi platform yang kerap digunakan konsumen ketika menghabiskan waktunya secara online. Jadi, media sosial menjadi tempat yang tepat untuk mempromosikan produk ke konsumen. Media sosial juga memungkinkan para pelaku pasar untuk berkomunikasi dengan sesama produsen, pelanggan, dan atau calon pelanggan. 

Media sosial memberi identitas kepada brand atau merek yang dipasarkan serta membantu dalam menyebarkan pesan dengan cara yang santai dan komunikatif Instagram merupakan salah satu media sosial yang di dalamnya terdapat online shop (toko jual beli online) yang saat ini banyak muncul sebagai bisnis yang menguntungkan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline