Lihat ke Halaman Asli

Farel Faraday

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember

KKN Kolaboratif Pemkab Jember: Gali Potensi Desa Ajung-Kalisat, dalam Bidang Pangan dan UMKM

Diperbarui: 28 Juli 2022   15:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

KKN Kolaboratif adalah KKN gabungan antara 13 Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta yang ada di Kabupaten Jember. KKN merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mengajak masyarakat agar lebih kreatif dan menemukan potensi yang ada di desa tersebut sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di daerah tersebut.

Pelaksanaan kegiatan KKN Kolaboratif dilakukan selama 35 Hari yang berada di daerah tertentu pada tingkat desa. Kegiatan KKN memiliki banyak capaian bagi desa, masyarakat, dan mahasiswa.

Bagi desa dan masyarakat, kegiatan KKN memiliki manfaat dalam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, seperti peningkatan kemampuan berfikir serta memecahkan masalah yang dialami.

Sedangkan bagi mahasiswa, dapat mendewasakan pola pikir, meningkatkan kepedulian social, rasa tanggung jawab, dan keterampilan.

Desa Ajung terletak dikecamatan kalisat kab. Jember. Dengan luas wilayah 3.092,34 km2 (menurut data BPS 2021). Desa ini terdiri dari 4 dusun, yaitu dusun Krajan, Dusun Ajung Tengah, Dusun Ajung Oloh, dan Dusun Sumber Malang, dengan total KK 3.264. 

Desa ini memiliki 76 RT dan 14 RW. Berdasarkan data BPS penduduk di desa ajung kecamatan kalisat tahun 2015 sebanyak 8.456 Jiwa, penduduk laki-laki sebanyak 4.137 Jiwa, dan perempuan sebanyak 4.319 Jiwa.

Nama Ajung ada sejak Jaman Kolonial Hindia Belanda, Ajung adalah nama suatu tempat Hunian Penduduk dan nama Pusat Pemerintahan di tingkat Desa. Menurut sejarah asal nama dari Desa Ajung berawal dari kata Pajung  (Bahasa Madura) yang artinya Payung , 

Konon jaman Dahulu sesepuh yang ada di wilayah tersebut dikenal dengan kepribadiannya yang sangat teguh dalam pendirian, membantu pada kaum yang lemah dan sangat disegani sehingga daerah atau tempat wilayah tersebut dikenal oleh orang sebagai daerah yang aman karena keberadaannya yang bisa mengayomi Masyarakat diwilayah tersebut, dalam Bahasa Maduranya bisa Majungi (melindungi/mengayomi) berasal dari suku kata Pajung yang pada akhirnya menjadi cikal bakal dari nama desa yang sampai sekarang bernama Ajung .

Pada sektor UMKM, beberapa masyarakat Desa Ajung memiliki usaha kerajinan terbuat dari akar bahar yang dijadikan aksesoris berupa gelang dan kalung.Kelompok kami mengunjungi salah satu pengrajin akar bahar. 

Dari hasil wawancara kepada pengrajin tersebut, pekerjaan membuat gelang dan kalung dari akar bahar cukup menghasilkan. Pengrajin menjual produk dengan sistem lelang dan online shop. 

Pengrajin mematok harga produk minimal Rp100.000 di online shop sedangkan dengan system lelang pengrajin dapat menghasilkan jauh lebih besar hingga mencapai 1.000.000 untuk 1 produk kerajinan akar bahar.

Pengrajin Akar Bahar. Dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline