Lihat ke Halaman Asli

Peran Fungsi Orang Tua untuk Menciptakan Belajar yang Nyaman dalam Pendidikan Anak pada Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 4 Juli 2021   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi coronavirus disease atau covid-19 menyebabkan proses belajar siswa mengalami perubahan dari sebelumnya. Sebelum pandemi berlangsung kegiatan belajar siswa berpusat pada guru sebagai edukator melalui kegiatan bermain sambil belajar yang dilaksanakan di lembaga sekolah, akan tetapi saat ini proses belajar berpusat kepada orang tua sebagai pendidik utama. Kegiatan belajar dari rumah merupakan kegiatan yang menantang bagi orang tua. Awal pandemi covid-19, tiga dari lima keluarga merasa kesulitan untuk beradaptasi sebagai pendidik bagi anaknya dalam proses belajar. Kesulitan disebabkan oleh kebiasaan orang tua menyerahkan tanggung jawab pendidikan kepada lembaga sekolah.

Tugas diberikan guru melalui grup "WhatsApp" untuk mendukung proses belajar anak. Berdasarkan observasi peneliti, orang tua melakukan pendampingan terhadap anak dalam proses mengerjakan tugas serta membantu proses tersebut dari awal proses hingga selesai. Namun guru tetap melakukan pemantauan melalui grup "WhatsApp", jika orang tua mengalami kesulitan maka guru akan memberikan penjelasan lebih rinci mengenai tugas yang diberikan. Orang tua berusaha menjadi pendidik yang baik bagi anaknya selaku pengganti guru selama belajar di rumah. Berdasarkan hasil wawancara, dua keluarga berusaha untuk mendapatkan pengetahuan lebih mengenai materi-materi yang diberikan oleh guru dengan cara membaca buku atau menonton youtube. Hal tersebut berdampak positif dan lebih memper mudah orang tua dalam mendampingi anak belajar.

Belajar dari rumah memberikan peluang kepada anak usia dini untuk belajar dari pengalaman orang tua. Orang tua memberikan waktu kepada anak untuk bermain serta tidak memaksakan anak untuk belajar setiap pagi, siang, dan sore. Tetapi orang tua memberikan stimulus kepada anak untuk menumbuhkan motivasi belajar pada diri anak. Pengalaman orang tua direalisasikan dalam proses belajar anak, lima keluarga memiliki prinsip yang sama yaitu menjadikan hal yang dialami di masa kecil sebagai pedoman dalam memberikan edukasi kepada anak. Tetapi orang tua perlu menggabungkan pengalaman dengan pengatahuan yang dipelajari melalui buku atau youtube.

Setiap keluarga memiliki cara yang berbeda dalam memberikan pendampingan terhadap anak dalam pengerjaan tugas begitu juga dengan orang tua yang menjadi subjek penelitian peneliti. Ada yang memberikan kebebasan terlebih dahulu kepada anak untuk bermain kemudian melanjutkan belajar, memberikan jadwal anak belajar sesuai jam belajar di sekolah, mengerjakan tugas terlebih dahulu kemudian diperbolehkan untuk bermain, memberikan kesempatan kepada anak untuk mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk mengerjakan tugas hingga proses merapikan setelah selesai belajar, serta melaksanakan pembelajaran di rumah dengan prinsip learning by doing. Meskipun strategi yang diterapkan setiap keluarga berbeda, namun memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan pendampingan kepada anak dalam penyelesaian tugas yang diberikan oleh guru.

Proses pendidikan anak dalam keluarga belum seluruh orang tua menerapkan prinsip-prinsip belajar untuk anak usia dini. Orang tua lebih berfokus pada semangat anak dalam megerjakan tugas, karena hal tersebut menurut orang tua dapat dijadikan stimulus untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Guru perlu memantau dan melakukan wawancara dengan orang tua mengenai cara yang diberikan dalam melaksanakan pendidikan anak, demikian dapat dilakukan evaluasi mengenai keberhasilan program belajar dari rumah.

Tidak semua orang tua memiliki pemahaman yang sama, meskipun dengan tugas yang sama tetapi orang tua memberikan stimulus kepada anak dengan cara yang berbedabeda. Orang tua memiliki inisiatif untuk memberikan penghargaan atau pujian kepada anak ketika anak sudah selesai mengerjakan tugas. Pujian tersebut dalam bentuk kalimat, dan terlihat anak merasa senang. Selain orang tua memberikan pujian kepada anak, guru memberikan penghargaan dalam bentuk bintang di hasil tugas yang diberikan kepada guru. Hal tersebut memberikan bukti bahwa anak memiliki semangat lebih jika hasil karyanya dihargai oleh orang lain di sekelilingnya.

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman 

Anak usia dini merasakan kebosanan untuk belajar di rumah saat pandemi, karena terdapat larangan untuk berkerumun sebagai akibat dari coronavirus disease atau covid-19. Suasana belajar yang nyaman ditumbuhkan oleh kondisi lingkungan sekitar dan orangorang disekitar tempat belajar. Orang tua memiliki hak untuk memberikan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar pada diri anak. Berdasarkan prinsip pendidikan anak usia dini, sebaiknya orang tua melaksanakan pembelajaran dengan cara bermain sambil belajar. Orang tua dituntut untuk kreatif dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga anak merasakan kenyamanan dalam proses belajar. Namun, tiga dari lima keluarga belum melaksanakan prinsip bermain sambil belajar.

Orang tua memberikan kebebasan kepada anak untuk bermain setelah tugas sekolah terselesaikan. Tetapi hal tersebut membuat anak merasa kurang nyaman dalam mengerjakan tugas. Sedikit paksanaan membuat anak sesekali mogok untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. Sebenarnya apa apa sih yang membuat anak ini kurang nyaman, seorang anak mengalami kejenuhan dalam pembelajaran daring ini. Meskipun demikian, orang tua belum memahami solusi yang sebaiknya diterapkan dalam menghadapi kendala yang terjadi. Orang tua memberikan pengetahuan kepada anak tetap sesuai dengan strategi yang menurutnya benar. Dua dari lima keluarga telah menerapkan prinsip bermain sambil belajar, orang tua ikut terlibat ketika anak bermain sambil memberikan materi pengetahuan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti mendeskripsikan bahwa orang tua memberikan pengetahuan bersumber dari pengalaman yang telah didapatkan dan materi yang telah dipelajari dari membaca buku atau menonton youtube.

Rendahnya pengetahuan orang tua berdampak pada pendidikan yang diterapkan kepada anak. Terpantau dari cara belajar yang diberikan orang tua kepada anak. Sifat rajin yang terdapat pada diri orang tua dan keinginan yang kuat untuk mendapatkan pengetahuan melalui membaca dan belajar dari sumber-sumber relevan akan memberikan efek kreatif dalam merealisasikan proses pembelajaran di rumah. Pendidikan yang diberikan orang tua di rumah tidak hanya sebatas mengerjakan tugas dari guru melainkan belajar dari lingkungan sekitar dan belajar dari media digital. Saat sekarang anak usia dini dapat belajar mengenai coronavirus disease atau covid-19, orang tua memberikan pengetahuan tentang covid-19 dengan membiasakan pola hidup sehat. Hal tersebut sudah diterapkan oleh seluruh subjek penelitian dengan mengajarkan anak tentang cuci tangan yang benar, memakai masker saat keluar rumah, dan tidak boleh berkerumun dengan banyak orang. Pengalaman yang dialami oleh anak usia dini akan terekam hingga dia dewasa.

Kenyamanan belajar pada anak usia dini dapat dimulai dengan menyediakan fasilitas belajar yang memadai, pendampingan orang tua dalam proses mengerjakan tugas, dan pemberian rewards kepada anak saat selesai mengerjakan tugas. Ketiga hal tersebut sudah terlaksana 90 persen, seluruh orang tua memberikan fasilitas belajar sesuai dengan kebutuhan anak, memberikan pendampingan saat pengerjaan tugas, serta memberikan pujian ketika selesai mengerjakan tugas. Orang tua menyadari bahwa hal tersebut menjadi stimulus anak sehingga tidak banyak drama yang berakibat anak mogok belajar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline