Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Fardhansyah

Masih Belajar

Peran Media dalam Membingkai Isu Perubahan Iklim

Diperbarui: 22 Januari 2022   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahan Pribadi

Bumi telah memanas, kenaikan suhu 1,5 derajat celcius yang terdengar kecil nyatanya berdampak besar pada kehidupan. Mulai dari kekeringan, intensitas serta waktu hujan yang semakin tidak menentu, serta yang paling sering di dengar adalah naiknya permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara.

Sebagian besar dari kita, apalagi masyarakat perkotaan mungkin menganggap perubahan iklim sebagai masalah yang bersifat periodik. Layaknya trend yang hanya meledak jika seluruh dunia membahasnya, dan menggembor-gemborkannya seperti liputan media yang menayangkan berita mengenai COP26 di Glasgow yang seketika membuat publik paham apa itu zero emission.

Tetapi bagi mereka yang bersinggungan langsung dengan alam, merekalah yang terdampak langsung oleh perubahan iklim. Meskipun mereka tidak memahami arti dari perubahan iklim itu sendiri, Contohnya saja nelayan yang semakin terpuruk karena tidak dapat melaut akibat cuaca buruk atau petani yang terancam gagal panen akibat kekeringan yang melanda.

Beberapa contoh peristiwa diatas mungkin pernah kita lihat di media dan digambarkan sangat mengerikan yang pada akhirnya menuju kepada sebuah bukti bahwa perubahan iklim telah terjadi. Lalu mengapa gambaran-gambaran nyata dampak perubahan iklim sangat jarang ditemukan di pemberitaan media?

Jawaban dari pertanyaan tersebut tidak jauh dari peran media dalam membingkai sebuah liputan mengenai perubahan iklim.

Perubahan Iklim merupakan peristiwa yang abstrak

Sangat sulit dan bias jika kita mendefinisikan perubahan iklim secara pasti. Tetapi bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari alam seperti petani dan nelayan mungkin mereka memiliki definisinya tersendiri.

Definisi Iklim (climate) merujuk pada sebuah indikator cuaca, seperti temperatur, arah angin dan masih banyak lagi, sedangkan World Meteorological Organization mengartikannya sebagai rata-rata cuaca dalam 30 tahun belakangan. Oleh karena itu perubahan iklim tidak terasa secara langsung, tetapi secara lambat entah 10 tahun atau 30 tahun kedepan.

Tetapi indikator-indikator perubahan iklim seperti curah hujan yang tak menentu, permukaan laut yang semakin tinggi, kebakaran hutan yang terjadi telah menambah bukti nyata perubahan iklim saat ini.

Kemudian, definisi perubahan iklim tidak dapat disamaratakan. Ia memiliki bahasa lokal yang sesuai dengan pengalaman dan kontur etik masyarakat tertentu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline