Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Fardhansyah

Masih Belajar

Benarkah Korupsi Merupakan Hal yang Biasa? Sebuah Tinjauan Teoritis

Diperbarui: 11 Oktober 2021   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahan Pribadi

Bayangkan, ketika kalian duduk di bangku sekolah, kalian sedang mengerjakan soal ujian yang sangat sulit sehingga kalian merasa putus asa, merasa takut akan nilai jelek bahkan takut jika dimarahi oleh orang tua. 

Di lain sisi, teman sebangku kalian sudah hampir selesai mengerjakan soal tersebut. Dalam kesempatan, muncul tindakan ingin melihat setiap jawaban dari soal tersebut secara cuma-cuma atau dikenal dengan mencontek.

Praktik mencontek, sebenarnya merupakan contoh kecil dari tindakan korupsi yang mungkin pernah dilakukan oleh setiap orang. 

Dalam skala yang lebih luas kita cukup familiar dengan tindakan yang juga termasuk dalam kategori korupsi seperti pemalsuan Surat Swab Antigen Covid-19 atau bahkan mengenal dengan istilah "nembak" ketika ingin membuat SIM.

Intinya adalah seseorang pasti akan tergiur untuk melakukan sebuah tindakan yang instan dan cepat tanpa mengeluarkan usaha berlebih.

Beberapa contoh sejarah pun membuktikan bahwa korupsi telah terjadi sebelum Indonesia terbentuk menjadi sebuah negara. Lalu mengapa sebuah tindakan korupsi dapat terjadi dan kokoh hingga saat ini? Apakah benar korupsi sudah melekat pada diri setiap orang yang didasari atas pilihan mereka?

Pengertian korupsi sebenarnya berasal dari sebuah gagasan yang tak terbentuk, banyak sekali kata lain yang dapat menjelaskan korupsi secara lebih luas, seperti ketidakjujuran, penyakit, kemerosotan, kesesatan, tipu daya dan sifat buruk (Hughes, 2010).

Setiap kata tersebut berindikasi kepada hal-hal buruk dimana pada akhirnya merugikan orang lain, sama halnya dengan korupsi yang merugikan dan mengorbankan orang lain. 

Singkatnya pengertian korupsi yang dikutip dari Commonwealth Paper mengatakan bahwa "Korupsi adalah pelaksanaan tugas publik yang salah atau menyimpang, bertujuan untuk keuntungan pribadi baik secara langsung atau konsekuensial."

Jika korupsi merupakan tindakan yang salah dan menyimpang, mengapa korupsi masih dilakukan? Jack Bologne menjelaskan akar penyebab korupsi, salah satunya adalah keserakahan (greedy) dan kesempatan (opportunity).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline