Lihat ke Halaman Asli

Farda Wiliyanti

Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia

Pendampingan Mahasiswa dalam Optimalisasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui Google Sites

Diperbarui: 25 Juli 2021   10:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pandemi Covid-19 sudah mewabah sejak tahun 2020 lalu sehingga berdampak pada berbagai sektor/bidang, salah satunya ialah bidang pendidikan yang dimana pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk generasi penerus bangsa. Pandemi Covid-19 ini menggeser proses pembelajaran yang mulanya guru mendidik siswa secara tatap muka namun saat ini mendidik melalui teknologi. 

Permasalahan yang terjadi di Pos PAUD Taqwa yang terletak di Jln. Bungur Raya, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi ini adalah tenaga pendidik masih kurang mahir dalam menggunakan teknologi dikarenakan beberapa factor, salah satunya adalah para pendidik di Pos PAUD Taqwa sudah memasuki usia lansia sehingga pembelajaran jarak jauh secara daring kurang optimal karena hanya melalui WhatsApp Group dan media pembelajarannya terbatas dan tidak bervariasi, selain itu juga orang tua atau wali murid dalam kegiatan belajar mengajar jarak jauh kurang bisa diajak kerjasama masih banyak yang salah paham terhadap intruksi tugas anak yang diberikan oleh pendidik.

Maka dari itu, Farda Wiliyanti sebagai mahasiswa Prodi PGPAUD UPI Kampus Cibiru, dalam KKN Tematik ini dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Muh. Husen Arifin, M.Pd, dengan membuatkan web sekolah berupa google sites yang dapat diakses dengan mudah oleh orang tua dan pendidik guna menunjang pembelajaran jarak jauh yang didalamnya terdapat tema, sub tema, sub-sub tema, video pembelajaran dan tugas harian.

Wabah Covid-19 membuat ruang gerak setiap manusia terbatas. Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyarankan pembelajaran dilakukan secara daring (pembelajaran jarak jauh) atau bisa disebut dengan study from home sehingga guru dan murid tidak dapat bertatap muka secara langsung untuk kegiatan belajar mengajar. 

Pos PAUD Taqwa ini melakukan kegiatan belajar mengajar hanya melalui WhatsApp Group saja sehingga tidak sedikit siswa yang kehilangan motivasi dan semangat belajar karena anak-anak banyak duduk dan diam di rumah.

Perlu diketahui bahwa anak usia dini ini memiliki karakter yang aktif, senang bereksplorasi dan mudah bosan. Jika anak usia dini diberikan pembelajaran secara daring hanya diberikan lembar kerja maka akan membuat anak merasa jenuh dan bosan disamping itu tak sedikit orang tua yang mendampingi anak belajar tidak bisa menahan emosi, tidak tahu bagaimana cara mengajarkan anak dengan baik, sehingga anak semakin setres dengan begitu dikhawatirkan anak akan semakin enggan untuk belajar. 

Ketika anak-anak sudah kehilangan motivasi belajar maka secara tidak langsung sudah terjadi pembodohan generasi penerus bangsa. Untuk membangkitkan semangat belajar anak dibutuhkan pembelajaran yang menyenangkan, bervariasi dan tidak membosankan.

Pembelajaran yang dilakukan hanya melalui WhatsApp Group yang dilakukan Pos PAUD Taqwa terkesan hanya satu arah, guru memberikan tugas dan orang tua mendampingi anak dalam mengerjakan tugas sehingga proses belajar mengajar kurang optimal. Guru tidak dapat mengetahui dengan pasti perkembangan anak didiknya.

Dengan melalui web google sites sebagai media pembelajaran jarak jauh baik orang tua maupun guru dapat mengakses dengan mudah dan media pembelajaran tidak monoton, anak-anak akan mendapatkan materi pembelajaran yang bervariasi, anak-anak akan mengetahui siapa saja teman-temannya, orang tua juga dapat mengukur kemampuan anaknya secara mandiri karena dalam setiap pembelajaran akan disertakan KI (Kompetensi Inti) dan KD (Kompetensi Dasar) yang dimana guru mengharapkan anak mencapai kemampuan tersebut. 

Apabila dalam pembelajaran yang diberikan anak tidak dapat mencapai KI dan KD yang telah ditentukan maka orang tua dapat menuliskannya di menu konsultasi dengan begitu guru dapat mengetahui dengan pasti kemampuan anak didiknya dan dapat membuat rancangan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline