Lihat ke Halaman Asli

Fardan Mubtasir

Human, Culture, and Society

Nilai Akademik Tidak Selalu Menjadi Faktor Utama Seseorang dalam Meraih Kesuksesan

Diperbarui: 2 September 2024   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Kesuksesan. Sumber: pixabay.com

Kesuksesan bukanlah hal yang mudah bagi seseorang agar bisa mewujudkannya, kita diharuskan berusaha lebih keras dan memanfaatkan waktu sebanyak yang kita bisa, tidak jarang pula kita merasakan kegagalan dari kerasnya usaha dan waktu yang sudah banyak terpakai.

Terlepas dari itu semua, salah satu cara untuk mewujudkan kesuksesan yang kita impikan adalah dengan cara memanfaatkan prestasi yang kita punya, baik prestasi akademik maupun prestasi non-akademik.

Salah satu contohnya seperti memenangkan kejuaraan baik dalam kelas maupun dalam lomba pada salah satu bidang ekstrakurikuler setelah mengesahkan usaha di dalamnya.

Namun banyak dari kita dan beberapa masyarakat menganggap bahwa prestasi hanya dapat dilihat dari seberapa besar seseorang mendapatkan nilai ketika belajar di dalam kelas yang biasa disebut dengan nilai akademik.

Tidak jarang para orangtua mendukung pernyataan bahwa seseorang akan sukses ketika memiliki nilai akademik yang tinggi. Salah satu contohnya ketika mendapat nilai yang tinggi maka seorang anak akan dibangga-banggakan dan diberikan apapun yang anak itu inginkan.

Begitu pula sebaliknya, ketika anak tersebut mendapat nilai yang rendah maka beberapa orang tua akan memberikan konsekuensi dengan memarahi anak, atau yang paling umum dilakukan oleh para orangtua adalah dengan membandingkan anaknya sendiri dengan anak orang lain.

Meskipun tidak semua begitu, namun setiap anak tidak bisa disamaratakan karena mereka memiliki keahlian pada bidangnya masing-masing, dan seharusnya yang dilihat adalah bagaimana dan sekeras apa anak itu berproses, bukan melihat seberapa besar yang dihasilkan.

Maka dengan begitu seorang anak akan mengerti bagaimana semua hal selalu berproses dan semua hal tidak dapat langsung terjadi sesuai keinginan.

Target dan definisi seseorang dalam hal kesuksesan pasti berbeda-beda. Seseorang merasa sukses ketika sudah mempunyai pekerjaan tetap dan sudah bisa mencicil rumah.

Lalu yang lainnya merasa sukses ketika sudah bisa memberikan apa yang didapatkan kepada orang tuanya, dan yang selanjutnya merasa sukses ketika bisa merasakan bahagia bersama orang-orang disekitarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline