Lihat ke Halaman Asli

Fardan Mubtasir

Human, Culture, and Society

Bersama Tidak Harus Sama

Diperbarui: 18 Juli 2024   02:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersama tidak harus sama adalah suatu pola pikir yang baik dalam menjalani kehidupan. Lalu, mengapa menjadi suatu pola pikir yang baik? Hal tersebut dikarenakan manusia merupakan makhluk sosial yang selalu melakukan interaksi dan membutuhkan teman. Berdasarkan dari fakta tersebut yang nantinya akan muncul banyak perbedaan dan bisa saja menimbulkan ketidaksesuaian dan ketidaksamaan yang membuat diri sendiri menjadi tidak nyaman. Lalu, pola pikir inilah yang nantinya akan membuat diri sendiri menjadi dapat memahami dan mencintai apa yang sudah dimiliki.

Setiap manusia memiliki dan menjalankan aktivitasnya masing-masing, dari aktivitas itulah manusia akan bertemu dan bekerja sama dengan manusia lain. Lalu, dari pertemuan serta kedekatan tersebut akhirnya akan dapat memunculkan banyak pemikiran yang terkadang membuat luka bagi diri sendiri. Terlebih jika kedua manusia itu telah dekat bagaikan sebuah ikatan yang  sangat sulit untuk diputuskan. Dalam setiap diri dua manusia yang bersama, pastinya selalu terdapat perbedaan seperti perbedaan  sikap, kebiasaan, kegemaran, bahkan sampai tingkat kecerdasan. Dari perbedaan tersebut seringkali melahirkan sebuah penilaian-penilaian yang terkesan membandingkan yang sayangnya datang dari diri sendiri.

Memang membandingkan diri sendiri dengan orang tidak akan pernah ada habisnya, karena manusia tidak akan pernah merasa puas sebelum dirinya dapat memaknai rasa syukur. Padahal setiap manusia itu unik dan beragam, karena mereka diciptakan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing untuk saling melengkapi, saling memahami dan saling menerima, serta bukan untuk menjadi suatu ajang lomba persamaan. Dalam keadaan yang seperti ini, alangkah baiknya apabila hal tersebut dapat terus menerima segala perbedaan yang ada dan tidak pernah memaksa perbedaan tersebut untuk menjadi suatu persamaan.

Manusia memang selalu memiliki keinginan untuk tampil sempurna di hadapan orang lain, tidak jarang untuk memenuhi keinginan tersebut manusia akan mengorbankan apapun yang mereka miliki untuk mendapatkannya. Jika nantinya merasa terganggu atau merasa rendah dari orang lain karena tidak seperti dia atau bahkan  yang lainnya, manusia yang belum dapat menerima dan mencintai dirinya sendiri akan terus menerus berusaha untuk menjadi seperti orang lain yang dianggap lebih hebat dan tinggi darinya, tidak peduli akan sakitnya fisik dan mental, yang manusia pikirkan hanyalah "saya harus sama seperti dia".

Ilustrasi bersama tidak harus sama. Sumber: Pixabay.com

Membandingkan diri secara terus menerus dengan orang lain sejatinya hanya akan menambah luka dan beban pikiran, terlebih jika apa yang kita bandingkan dan harus ada pada diri kita, tidak bisa kita lakukan dan penuhi. Membandingkan diri dengan orang lain faktanya memiliki dampak negatif tersendiri, kebahagiaan akan jarang dirasakan, sedangkan kesedihan dan keterpurukan akan selalu terasa karena cacian yang terus terlontar dari diri sendiri. Jika kita ingin cepat berkembang, sebaiknya fokuslah pada hal-hal yang ingin dicapai.

Urus dan pikirkan saja hidup sendiri dan hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan masa depan. Jangan sampai apa yang harus dikembangkan sesuai dengan kemampuan malah diabaikan demi mengembangkan suatu hal di luar kemampuan yang nantinya hanya akan menyiksa diri sendiri. Hilangkan segala pemikiran bahwa diri sendiri harus sama seperti orang lain, ingat bersama tidak harus sama karena tidak harus menjadi orang lain cukuplah menjadi versi terbaik yang sesuai dengan diri sendiri. Lalu, terimalah dengan sepenuh hati segala kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri sendiri. Setiap orang memiliki jalannya masing-masing, dan tidak harus  ada di jalan yang sama. Buat dan ukir jalan sendiri dengan berbagai hal yang membuat diri sendiri bahagia dan bersyukur.

Boleh saja sesekali membandingkan diri, jika itu membuat termotivasi. Akan tetapi, apabila hanya membuat luka, cukup dan sudahi. Mulai sekarang kembangkan semua kelebihan yang dimiliki dan jadikan segala kekurangan sebagai motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan hebat. Tepis semua rasa iri, dengki dan benci pada diri sendiri karena merasa rendah dari orang lain. Jika suatu saat nanti ditakdirkan bersama dengan manusia yang memiliki segudang prestasi, bakat dan kekayaan yang melebihi dari apa yang sudah dimiliki, jangan pernah merasa malu dan tidak berdaya. Tunjukkan pada diri sendiri, bahwa bisa menjadi manusia yang lebih hebat dan tangguh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline