Lihat ke Halaman Asli

Fardan Mubtasir

Human, Culture, and Society

Deep Talk dengan Orang Terdekat sebagai Solusi Mengatasi Oversharing dalam Penggunaan Media Sosial

Diperbarui: 1 Juli 2024   23:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Oversharing. sumber: freepik.com

Teknologi yang berkembang pesat memudahkan akses internet sehingga membuat jumlah pengguna gawai meningkat di seluruh dunia, berbagai platform media sosial seperti Tiktok, Instagram, Twitter, dan Facebook menjadi sarana populer untuk berkomunikasi dan memudahkan untuk terhubung dengan orang di seluruh dunia.

Penggunaan media sosial dapat berdampak positif dan negatif tergantung bagaimana penggunaan yang dilakukan, akan tetapi juga tidak jarang pengguna gawai menghabiskan waktunya hanya untuk bermain media sosial sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penggunaan media sosial berkaitan dengan kesehatan mental karena penggunaan yang tidak tepat dapat memberikan beberapa gangguan mental pada seseorang dan memberikan dampak yang cenderung negatif seperti menyebabkan seseorang merasa tidak percaya diri, stres, cemas, khawatir, dan depresi. 

Penggunaan media sosial yang sudah dirancang sedemikian rupa membuat banyak orang tertarik untuk menggunakannya. Kecanggihan yang ada pada media sosial memudahkan beberapa orang mengetahui kehidupan pribadi orang lain, mereka dapat melihat dari unggahan keseharian yang menceritakan masalah pribadi, atau menceritakan berbagai emosi yang sedang dialami.

Namun membagikan hal yang bersifat pribadi tanpa menyaring siapa yang berhak dan yang tidak berhak dapat memberikan dampak negatif bagi pengguna terlebih jika itu hanya untuk kepuasan pribadi agar mendapatkan perhatian dari orang-orang.

Hal tersebut dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan mental yang disebut oversharing, yaitu kondisi dimana ketika seseorang tidak dapat membatasi dirinya sendiri dalam membagikan informasi pribadi kepada khalayak banyak.

Oleh karena itu, dengan banyak membagikan informasi pribadi dapat menjadi tindakan yang buruk dan dapat membahayakan keselamatan diri, terlebih lagi media sosial cenderung lebih terbuka sehingga siapa saja dapat mengakses postingan seseorang tanpa batas.

Kebutuhan akan dukungan dan simpati menjadi salah satu alasan seseorang melakukan oversharing, beberapa orang sering merasa perlu diakui atau dipahami, dan dengan mengunggah masalah pribadi menjadi cara untuk mencapai hal tersebut.

Tetapi terkadang seseorang tidak menyadari bahwa yang memberikan komentar atau tanggapan bisa saja tidak memiliki pengetahuan untuk memberikan dukungan yang tepat sehingga hal ini dapat memperburuk kondisi mental, hal tersebut membuat oversharing harus segera dikurangi bahkan dihilangkan demi menjaga kesehatan mental.

Ilustrasi deeptalk. Sumber: freepik.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline