Lihat ke Halaman Asli

Analisa Dul, Rencanakan Kemudian

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Merencanakan pendidikan untuk anak membutuhkan tujuan yang jelas Setidaknya kita bisa menjawab pertanyaan diri kita sendiri, "Jadi apa anakku nanti ketika dewasa nanti?" Mungkin saja kita berpikir bahwa terserah nanti ketika sudah besar dia mau jadi apa. Toh, kita sendiri sebagai orang tua dulu pada waktu kecil juga tidak pernah direncanakan sama orangtua kita mau jadi apa. Dan alhamdulillah, kita bisa sukses seperti sekarang. Perlu kita ingat, bahwa kehidupan yang kita alami berbeda dengan kehidupan anak-anak zaman sekarang. Saat ini Bimbingan Belajar begitu menjamur, tempat kursusan sangat banyak, dan persaingan prestasi diantara siswa cukup tajam. Selain itu, dunia kerja mereka nantinya memberikan banyak pilihan dan persaingan. Tidak mengikuti perkembangan zaman dan bersikap kaku terhadap pendidikan anak dengan mengikuti pola kita zaman dahulu, merupakan bibit kesulitan besar untuk anak-anak kita. Maka, sudah sewajarnya kita memiliki tujuan yang jelas arah pendidikan anak-anak kita. Tapi, yang lebih penting lagi....kita harus punya dasar yang cukup kuat untuk menentukan tujuan kita. Analisa sidik jari JaPo salah satu sistem analisa yang membantu banyak orangtua menentukan tujuan pendidikan anak mereka. Bahkan para orang tua juga bisa menggunakan hasil analisa sidik jari untuk menentukan tujuan pensiun mereka. Setidaknya Aa Gym, Gama Cendekia dan beberapa orangtua telah membuktikannya Tentukan Tujuan dengan dasar analisa potensi, baru kemudian Rencanakan investasi pendidikan untuk anak-anak kita. Sukses dan bahagia bagi anak Anda sekarang dan di masa depan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline