Sebelum dua puluh tahun yang lalu, dokter dan perawat akan menuliskan informasi pasien di atas kertas sebelum mengajukan diagnosis atas penyakit pasien. Catatan berbasis kertas digantikan oleh data digital seiring berkembangnya teknologi. Paperless juga mendorong penghematan energi dan menggunakan lebih sedikit pohon. Sebagai hasil dari kemajuan teknis, sistem elektronik dan platform web kini terintegrasi. Rekam medis elektronik, atau EMR, adalah nama yang lebih populer untuk sistem layanan kesehatan berbasis internet yang mengintegrasikan data pasien. Dengan hanya memasukkan identitas mereka, profesional kesehatan yang bersangkutan dapat dengan mudah melihat datanya.
Pelayanan kesehatan manual dengan sistem pelaporan diklaim tidak efektif dan efisien. Layanan kesehatan harus didigitalkan agar terintegrasi ke dalam semua aspek kehidupan masyarakat. Pemerintah Indonesia harus mampu menciptakan inovasi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas agar dapat menjawab tantangan di bidang pelayanan kesehatan dan mampu memberikan pelayanan secara efisien dan merata di seluruh Indonesia. Kemajuan ini dapat dipraktikkan dengan menggunakan teknologi sektor kesehatan, termasuk penciptaan layanan kesehatan berbasis telemedicine.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memiliki strategi transformasi digital untuk bidang kesehatan yang sejalan dengan kebutuhan pengembangan telemedicine. Telemedicine adalah teknik memberikan perawatan medis secara digital atau jarak jauh dengan membangun hubungan antara pasien dan petugas kesehatan dan karyawan. Salah satu tujuan dari revolusi digitalisasi kesehatan, yang dikenal dengan telemedicine, adalah untuk memberikan berbagai pilihan kepada fasilitas medis sehingga mereka dapat mengatasi berbagai masalah dengan sistem kesehatan Indonesia.
Akses ke perawatan medis dapat difasilitasi oleh telemedicine. Melalui telemedicine, pasien dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai penyakitnya tanpa harus pergi ke rumah sakit, menghemat waktu dan uang untuk kunjungan rawat jalan. Biaya perawatan kesehatan, termasuk biaya perjalanan untuk kunjungan pasien, kunjungan rumah dokter, dan rawat inap yang tidak terduga, juga dipengaruhi oleh efektivitas telemedicine. Akses ke perawatan kesehatan bisa mahal dan hasil pasien bisa menderita ketika pasien tersebar di wilayah geografis yang luas. Masalah ini dapat diselesaikan melalui telemedicine. Hasilnya, telemedicine akan meningkatkan kesehatan pasien dan meningkatkan kepuasan pengguna dalam menggunakan layanan kesehatan.
Telemedicine memiliki potensi untuk secara signifikan meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan kesehatan dalam hal pemantauan, penilaian, dan edukasi pasien. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengidentifikasi telemedicine memiliki empat komponen dasar: menggunakan berbagai jenis perangkat teknologi informasi; itu bertujuan untuk memberikan dukungan klinis; bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat; dan itu membantu orang melintasi hambatan geografis dan jarak.
Ketersediaan teknologi telemedicine dapat menjadi solusi atas kendala infrastruktur kesehatan dan sumber daya manusia Indonesia bagi masyarakat yang berdomisili di lokasi Batas Pulau Terpencil (DTPK), lokasi yang kekurangan dokter, dan daerah yang sulit mendapatkan layanan kesehatan . SDM, atau sumber daya. Juga telah dibuktikan bahwa telemedicine dapat mengurangi jumlah rujukan yang tidak berguna, yang akan meningkatkan kualitas layanan kesehatan terdekat. Selain itu, telemedicine harus digunakan setidaknya untuk lima alasan utama: akses yang lebih baik dan lebih sederhana, efektivitas biaya karena biaya yang lebih rendah, kegunaan, permintaan dari konsumen pada generasi milenial, dan penurunan kelangkaan tenaga medis di masyarakat. Dengan terus menghilangkan hambatan dan menerapkan peraturan yang lebih ketat, telemedicine memiliki potensi besar untuk mengubah cara pemberian layanan kesehatan sehingga membuat pelayanan kesehatan lebih terjangkau dan mudah diakses di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, M.L. & Pramaningtyas, M.D. 2020. Penggunaan Telemedicine Pada Masa Pandemi Covid-19: Prospek Dan Tantangan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia (JIMKI), 8(3), 225-233.
Herwando & Sitompul, T.Q. 2021. Evaluasi Manfaat Penerapan Telemedicine di Negara Kepulauan: Systematic Literature Review. Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM), 9(2), 91-101.
Purwaningrum, A.R. & Madrah, M.Y. 2019. Digitalisasi Layanan Kesehatan Dalam Perspektif Islam. Conference on Islamic Studies (CoIS).