Lihat ke Halaman Asli

faras ammara

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Memahami Problematika Dakwah: Tantangan dan Hambatan dalam Menyebarkan Ajaran Islam

Diperbarui: 24 Juni 2024   15:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


Oleh: Syamsul Yakin dan Faras Nasywa Ammara
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Memahami Problematika Dakwah: Hambatan dan Tantangan

Problematika dakwah mengacu pada berbagai permasalahan yang belum ditemukan solusinya, sehingga para dai harus berupaya keras untuk mengatasinya. Problematika dakwah terbagi menjadi dua kategori utama: hambatan dakwah dan tantangan dakwah.

Hambatan Dakwah

Hambatan dakwah meliputi keterbatasan dalam sumber daya, media, dan biaya. Sumber daya yang dimaksud mencakup aspek intelektual dan spiritual dai itu sendiri. Keterbatasan media menunjukkan bahwa dai mungkin tidak memiliki kemampuan untuk memanfaatkan berbagai jenis media, baik yang tradisional seperti panggung dan mimbar, yang konvensional seperti koran, radio, dan televisi, maupun media baru seperti media digital.

Pendanaan dakwah sering kali dilakukan bersama para mitra dakwah secara insidental, seperti melalui iuran atau sumbangan. Masalah pembiayaan ini seharusnya dikelola dengan perencanaan keuangan modern, seperti melalui investasi atau usaha.

Keterbatasan dalam sumber daya, media, dan biaya dapat menghambat kemajuan dakwah, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang. Seperti arus listrik yang terhalang, seorang dai harus menghilangkan hambatan-hambatan ini untuk dapat maju.

Tantangan Dakwah

Tantangan dakwah mengacu pada berbagai keterbatasan yang dihadapi oleh dai dan mitra dakwah yang harus diatasi dengan cara yang tepat. Tantangan ini dapat mendorong para dai untuk menemukan cara-cara baru dalam berdakwah dan mencapai keberhasilan. Dengan kata lain, tantangan dakwah sering kali diperlukan untuk menguji ketangguhan para dai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline