Lihat ke Halaman Asli

Hoax Makin Marak : Kenali Tren Penyebaran Hoax sebelum Terjebak!

Diperbarui: 3 Januari 2025   12:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

stop hoax (sumber : theindonesianinstitute.com)

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat telah membawa dampak yang signifikan pada kehidupan masyarakat. Salah satu fenomena yang muncul adalah maraknya penyebaran informasi palsu atau hoax melalui media sosial. 

Hoax dapat didefinisikan sebagai informasi yang sengaja disebarkan untuk menyesatkan atau menipu pembaca dengan tujuan tertentu, seperti politik, ekonomi, atau hanya untuk mencari perhatian. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, hoax didefinisikan sebagai berita yang tidak benar. Hoax dapat mempengaruhi persepsi masyarakat dan sering kali digunakan untuk menyebarkan kebencian atau menciptakan ketidakpastian. Informasi hoax biasanya disajikan seolah-olah benar, namun tidak memiliki dasar fakta yang kuat dan dapat menimbulkan dampak negatif bagi individu atau kelompok yang menjadi sasaran.

Sedangkan, Media sosial didefinisikan sebagai platform digital yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi, berbagi informasi, dan menciptakan konten secara online.

Contoh platform media sosial yang biasa digunakan yaitu Facebook, Instagram, X atau Twitter, dan tiktok. Media sosial juga berfungsi sebagai sarana untuk membangun komunitas, berbagi ide, serta mendokumentasikan pengalaman dan informasi dalam format teks, gambar, atau video.

Penyebaran hoax di media sosial telah menjadi masalah serius di era digital ini. Hoax, atau berita palsu, tidak hanya mengganggu informasi yang benar tetapi juga dapat menimbulkan kebingungan dan ketidakpercayaan di masyarakat. Pada negara Indonesia dimana penggunaan media sosial sangat tinggi yang mengharuskan pengguna media sosial penting dalam memahami ciri-ciri, dampak dan cara pencegahan penyebaran hoax dan solusi setelah terjebak berita hoax.

Ciri-ciri penyebaran hoax di media sosial yang perlu diketahui meliputi:

1. Informasi atau berita menggunakan judul yang mencolok untuk menarik perhatian dan memicu emosi pembaca.

2. Informasi atau berita berita berasal dari sumber yang tidak dapat diverifikasi atau kurang dikenal.

3. Informasi atau berita informasi tanpa adanya dukungan fakta atau data yang jelas.

4. Jika menggunakan dukungan foto atau video, pembuat telah memanipulasi atau diedit terlebih dahulu untuk mendukung narasi palsu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline