Lihat ke Halaman Asli

Lupa, Lupa Kenapa Anak Mudah Lupa?

Diperbarui: 19 Juni 2024   07:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lupa/Tribunnews.com

Lupa atau forgetting adalah hilangnya kemampuan untuk menyebutkan atau mengingat kembali apa-apa yang sebelumnya sudah dipelajari. Oleh sebab itu lupa bukanlah peristiwa hilangnya item informasi dan pengetahuan dari akal. Misalnya, seorang anak ditunjuk menyanyi di depan kelas karena malu berhadapan dengan teman-temannya ia lupa lagu yang pernah dihafalnya. Si anak sebenarnya tidaklah lupa, tapi karena grogi ia lupa dengan lagu yang pernah ia hafal. Peristiwa ini dapat dikatakan anak lupa dengan lagu yang pernah ia hafal karena grogi.

Bayangkan jika otak manusia seperti komputer atau gadget lainnya. Yang menyimpan banyak informasi, kemudian beberapa tahun akan mengalami penurunan fungsi karena pengguanaanya sudah terlalu lama. Ngeri sekali bukan? Seperti komputer yang kehabisan memori, otak juga bisa melupakan sesuatu. Maka kita sebagai orang tua bisa melakukan pencegahan agar anak tidak mudah lupa.

Pernakah kita sebagai orang tua bertanya-tanya mengapa anak-anak terkadang mudah lupa?

Banyak sekali faktor yang mempengaruhi anak mudah lupa. Lahey (2006) menyatakan bahwa seseorang dapat lupa akan suatu informasi yang pernah diterimanya karena beberapa hal, yaitu informasi terlalu lama tersimpan, terganggu oleh informasi lainnya, muncul dalam bentuk yang tidak tepat atau distorted, dan informasi hilang karena memang sengaja dilupakan. 

Lupa adalah hal hal yang wajar. Namun, sebagai orang tua kita harus segera mencari tahu mengapa anak sering lupa hingga menggangu aktivitas di rumah maupun sekolah.  Penyebab anak menjadi mudah lupa adalah kurang tidur, kurang asupan nutrisi, kecemasan, gangguan kesehatan, dan cara belajar yang kurang tepat. Tidak hanya itu, orang tua harus mengajarkan dengan cara diulang-ulang dan melakukan pembelajaran yang kreatif dan menarik.

Terdapat tips pembelajaran menarik untuk melatih anak agar tidak mudah lupa, diantaranya memberikan permainan yang dapat melatih konsentrasi, diajak cerita bersama, bernyanyi, dan pembelajaran dengan menggunakan media gambar. 

 

Bermain Puzzle/Kanya.id

                                                                                                                        

Bermain puzzle seperti gambar di atas memiliki manfaat dapat mengasah ketrampilan motorik halus, meningkatkan kemampuan kognitif, melatih koordinasi mata dan tangan, melatih anak untuk berkonsentrasi, dan mampu melatih kesabaran.

Tidak hanya bunda, papa tetap harus meluangkan waktu untuk berinteraksi bersama anak karena dapat membuat hubungan dengan si anak tetap erat dan hangat. Dalam kehidupan sehari-hari tidak jarang kita menjumpai anak-anak yang sulit menerima dan memahami hal-hal baru, sehingga mereka cepat melupakan serta perlu mempelajari sesuatu secara berulang-ulang. Hal yang perlu diperhatikan adalah daya ingat anak agar tidak mudah lupa, karena daya ingat menjadi salah satu yang menentukan kemampuan anak dalam proses belajar. Dengan mengetahui penyebab dan cara mengatasinya, orang tua dapat membantu anak untuk meningkatkan daya ingatan mereka.

Nama                               : Fara Lutfiatul Fadzilah

NIM                                  : 230105110049

Tugas MK                      : Perkembangan Kognitif AUD

Dosen Pengampu      : Ibu Rikza Azharona susanti, M.Pd




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline