Sejak awal tahun 2020, Indonesia telah berhadapan langsung dengan pandemi virus Covid-19. Hingga saat ini topik mengenai pandemi Covid-19 seringkali menjadi topik bahasan utama yang menimbulkan berbagai macam presepsi dan menghadirkan rasa khawatir bagi masyarakat sehingga kita semua berusaha secara maksimal dalam memikirikan upaya apa yang dapat kita lakukan dalam mengatasi pandemi Covid-19. Terkhusus bagi pemerintah yang memiliki tanggung jawab dalam melindungi masyarakatnya. Perkembangan virus Covid-19 ini sangat cepat, merujuk pada data yang ada setidaknya terdapat 2000-10.000 kasus baru setiap harinya di Indonesia.
Terhitung sejak tanggal 25 Juni 2021 dilaporkan terdapat 2.072.867 kasus positif di Indonesia dan 56.371 orang diantaranya meninggal dunia. Bukannya mengalami penurunan, data korban positif malah semakin bertambah setiap harinya. Bahkan pada saat ini telah terdapat mutasi baru virus dari Covid-19, mutasi virus ini secara langsung dapat mempengaruhi struktur atau cara kerja virus.
Hal ini berdampak pada tingkat penyebaran virus yang menjadi lebih mudah menular dan mengakibatkan Kasus Covid-19 di Indonesia kembali melonjak. Selain itu, infeksi virus Covid-19 varian Delta dari India juga turut menyumbang ledakan penambahan harian kasus positif Covid-19 di Indonesia.
Mengutip dari laman hot.liputan6.com, Varian virus corona Delta dari India disebut 30-100% lebih mudah menularkan Covid-19 daripada varian Alpha yang pertama kali ditemukan di Inggris dan mulai banyak menyebar di Indonesia. Virus varian Delta ini telah terkonfirmasi ada di 74 negara dunia, termasuk Indonesia. Selain itu, Varian baru virus corona Delta dari India ini juga disebutkan dapat meningkatkan risiko perawatan rumah sakit hingga dua kali lipat.
Di Indonesia sendiri, varian virus corona Delta dari India ini ditemukan telah menginfeksi sejumlah masyarakat di Kudus, Jawa Tengah. Varian virus Delta ini dianggap sangat membahayakan bagi manusia karena terdapat banyak gejala apabila terinfeksi virus ini mulai dari flu, panas, batuk pilek sampai ganguan pendengaran.
Menurut profesor epidemiologi genetika di King's College London, Tim Spector menyebut gejala yang timbul akibat infeksi virus varian Delta terasa seperti flu yang parah. Pada 31 Mei 2021, WHO juga telah menetapkan status atas varian Delta ini sebagai Variant of Concern (VOC) atau varian yang mengkhawatirkan. Varian ini dikonfirmasi sudah menyebar di Uni Eropa dan sudah terdeteksi pada 9 provinsi di Indonesia.
Kehadiran varian baru akibat dari mutasi virus Covid-19 tentu sangat berpengaruh terhadap aspek keamanan manusia yang ada di Indonesia. Hal ini menunjukan adanya indikasi yang serius akan bahaya dari virus Covid-19 bagi masyarakat Indonesia terkhusus bagi tenaga kesehatan yang berinteraksi langsung dengan pasien penderita Covid-19.
Kekhawatiran yang muncul akibat dari adanya mutasi virus ini menunjukan ancaman yang serius bagi keamanan masyarakat dalam aspek kesehatan.
Pertambahan kasus Covid-19 yang meningkat setiap harinya akan berdampak pada menurunnya ketersediaan akan fasilitas kesehatan yang dapat memberikan kesulitan pada masyarakat untuk mendapatkan akses terhadap fasilitas kesehatan dan mendapat jaminan kesehatan. Sedangkan salah satu aspek dari keamanan manusia menurut UNDP (United Nations Development Programme) adalah adanya keamanan kesehatan dimana semua orang bisa mendapatkan layanan kesehatan dan perlindungan dari penyakit.
Perkembangan virus yang ada saat ini tentu harus menjadi perhatian yang serius bagi seluruh pihak. Oleh karena itu, sangat penting kiranya untuk kita dapat terus mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah selaku pemangku kebijakan.
Hingga saat ini pemerintah telah melaksanakan program vaksinasi secara gratis sebagai langkah awal dalam memberikan perlindungan kesehatan bagi masyarakat. Menurut data yang ada per 24 Juni 2021 sebanyak 24.929.442 masyarakat Indonesia telah mendapat suntikan vaksin dosis pertama dan terus bertambah setiap harinya.