Lihat ke Halaman Asli

Student Athlete, Memaksimalkan Potensi Olahraga Tanpa Lupa Pendidikan Formal

Diperbarui: 23 April 2019   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Atlet adalah seseorang yang mahir dalam bidang olahraga, mengembangkan potensi fisiknya secara serius dengan mengikuti perlombaan guna mencapai prestasi. Seorang atlet dicetak dengan waktu yang lama dan butuh proses yang telaten. Mereka yang berhasil berkancah hingga tingkat internasional telah berhasil melewati tempaan yang keras dari kecil. Mengorbankan segala kesenangan masa muda, seperti main-main tanpa tujuan bersama teman. Atlet harus fokus pada latihan dan latihan. 

Student athlete yaitu mereka yang menyandang status sebagai atlet dan pelajar atau mahasiswa. Pendidikan dan olahraga merupakan hal yang berkaitan dan saling menunjang. Menjadi atlet sekaligus pelajar merupakan suatu hal yang berat. Karena seseorang harus cenderung pada satu potensi dan mengorbankan hal yang lain. Apabila setengah-setangah, setengah dalam latihan setengah dalam belajar maka tidak akan mencapai hasil yang maksimal.

Student athlete, dituntut untuk berprestasi dalam dunia olahraga dan juga pendidikan formal. Mereka tidak memprioritaskan salah satu tetapi juga kedua. Menjuarai pertandingan dan nilai memuaskan di sekolah tentu membutuhkan perjuangan. 

Berbagai tantangan seorang student athlete yaitu pada waktu dan diri sendiri. Tentang manajemen waktu dan melawan rasa malas dan jenuh. Terus berkarya dalam pendidikan formal melalui karya tulis, ekstrakulikuler, dan juara kelas misalkan. Dan mampu berprestasi dalam kejuaraan cabang olahraga pilihannya.

Sebagai penunjang student athlete diperlukan sekolah atlet. Hal ini sangat penting. Seperti sekolah menengah yang memfokuskan pada dunia olahraga tetapi tidak meninggalkan kurikulum pendidikan formal. Jalur masuk khusus atlet dengan syarat dan ketentuan mampu menumbuhkan mutu sekolah dimata masyarakat. Karena diharapkan atlet dapat memberikan kontribusinya dengan prestasi di bidang olahraga. 

Dibentuknya kelas khusus atlet atau kelas khusus untuk jalur prestasi. Sehingga guru dapat memfokuskan dan memberikan treatment tertentu agar siswa sekaligus atlet ini mampu berprestasi di dunia pendidikan formal. Program latihan khusus dan asrama dapat menjadi penunjang dalam pembentukan sekolah atlet. Semisal dengan latihan pagi sebelum masuk kelas dan latihan rutin. 

Pembentukan sekolah atlet dengan design khusus atlet berbagai cabor. Menurut saya hal ini penting. Seorang atlet tidak hanya berkarya dengan olahraga tetapi juga di dunia pendidikan. Manfaat pembentukan sekolah atlet ini untuk memaksimalkan potensi olahraga yang dimiliki tanpa melupakan pelajaran sekolah. 

Dalam dunia kerja dibutuhkan sebuah skill dari pendidikan formal. Seperti contohnya pengetahuan umum. Menjadi atlet hanya penunjang skill. Sehingga tetap penting pendidikan formal untuk dimasa depan seseorang, karena seorang atlet mempunyai masa emas dan akan menemui masa pensiun. 

Berbeda halnya dengan atlet yang sudah mempunyai cermelang tingkat internasional, mereka membuat pilihan untuk terfokus pada latihan bukan belajar. Pendidikan mereka digantikan dengan home scholling misalkan. 

Untuk mencapai masa emas yang gemilang, seseorang atlet harus mampu mengetahui kecenderungan potensinya sejak memasuki sekolah menengah pertama dan paling lambat menengah atas. Apakah menjadi student athlete atau atlet saja. Pembentukan sekolah atlet akan membantu mereka yang berkecipung didunia olahraga tanpa melepas status sebagai seorang siswa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline