Lihat ke Halaman Asli

Farah Nur

Pelajar

Sasaran Dakwah, Mengembalikan Manusia kepada Islam

Diperbarui: 10 Juni 2024   15:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oleh: Syamsuml Yakin dan Farah Nur Amelia Sabina Dosen dan Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 

Sasaran dakwah adalah seluruh umat manusia. Nabi Adam, sebagai manusia pertama, adalah seorang muslim, begitu pula dengan semua nabi yang memiliki satu agama yaitu Islam, meskipun syariat mereka berbeda. Nabi Muhammad bersabda bahwa para nabi seperti saudara seayah, agama mereka satu yakni Islam, namun ibu-ibu (syariat-syariat) mereka berbeda-beda (HR. Bukhari dan Muslim). 

Syariat adalah aturan yang diterapkan untuk nabi tertentu dan mungkin berbeda dengan nabi lainnya. Allah menyatakan, "Dan untuk tiap-tiap umat di antara kalian (umat Muhammad dan umat-umat sebelumnya), Kami berikan aturan dan jalan yang terang" (QS. al-Maidah/5: 48). 

Misalnya, umat Nabi Isa pada awalnya adalah muslim. Al-Qur'an mencatat hal ini: "Ketika Isa mengetahui keingkaran Bani Israil, dia bertanya, 'Siapa yang akan menjadi pembela-pembelaku untuk menegakkan agama Allah?' Para Hawariyyun menjawab, 'Kamilah pembela-pembela agama Allah. Kami beriman kepada Allah dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim" (QS. Ali Imran/3: 52). 

Orang-orang Islam adalah mereka yang menyerahkan diri kepada Allah. Allah berfirman, "Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia berbuat kebaikan, maka sesungguhnya dia telah berpegang pada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allahlah kesudahan segala urusan" (QS. Luqman/31: 22). 

Tafsir Jalalain menjelaskan bahwa frasa "Menyerahkan dirinya kepada Allah" berarti menaati-Nya. Sedangkan "Dia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh" berarti berpegang pada bagian tali yang paling kuat, yang tidak mungkin putus. Tali ini adalah Islam. 

Dakwah ditujukan kepada orang kafir, sebagaimana Allah berfirman, "Katakanlah kepada orang-orang kafir itu, 'Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang sudah lalu, dan jika mereka kembali lagi, sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunah Allah terhadap orang-orang dahulu" (QS. al-Anfal/8: 38). 

Dalam konteks ayat di atas, yang dimaksud dengan orang-orang kafir adalah Abu Sufyan dan pengikutnya. Dakwah saat ini tetap berupaya mengembalikan orang kafir kepada Islam. Jika mereka kembali kepada Islam, dosa-dosa mereka akan diampuni. Allah menjanjikan, "Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan" (QS. al-Ankabut/29: 7). 

Selain orang-orang kafir, sasaran dakwah juga mencakup empat kelompok: diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Dakwah adalah mengajak ke jalan Allah untuk beriman, beribadah kepada-Nya, dan berakhlak mulia. Keempat sasaran dakwah ini harus diseru, seperti perintah Allah, "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik" (QS. al-Nahl/16: 125).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline