Lihat ke Halaman Asli

farahnoorhayatibandiyo

Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta

Mengenal Konsep Diri Pada Anak Remaja Tingkat SMA

Diperbarui: 21 Desember 2024   18:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: dokumen pribadi

Konsep diri adalah bagaimana seseorang memandang, menilai, dan memahami dirinya sendiri. Ini mencakup keyakinan, perasaan, dan penilaian terhadap kelebihan maupun kekurangan yang dimiliki. Konsep diri berkembang seiring waktu melalui pengalaman, interaksi sosial, dan refleksi pribadi. 

Bagi banyak orang, konsep diri menjadi fondasi utama dalam menentukan cara mereka berperilaku, mengambil keputusan, dan merespons tantangan hidup. Seseorang dengan konsep diri yang positif cenderung lebih percaya diri, mampu menghadapi kegagalan dengan bijak, dan memiliki motivasi untuk terus berkembang. Sebaliknya, konsep diri yang negatif dapat menghambat potensi diri dan menimbulkan rasa ragu dalam menjalani kehidupan.

Memahami dan membentuk konsep diri yang sehat adalah proses yang dinamis dan berkelanjutan. Ini melibatkan penerimaan diri, keberanian untuk berubah, serta dukungan dari lingkungan sekitar. Dengan memiliki konsep diri yang kuat, seseorang dapat lebih mudah menghadapi tekanan, mengejar impian, dan menjalani kehidupan dengan penuh makna.

Menemukan dan menentukan konsep diri pada usia perkembangan dan usia remaja sangatlah penting, maka disini penulis mencoba memberi beberapa butir pertanyaan kepada narasumber tentang konsep diri yang narasumber terapkan jika memiliki kasus atau permasalahan. Penulis menargetkan anak usia remaja dengan jenjang pendidika menengah atas, alasan penulis memilih sumber dengan jenjang tersebut adalah, anak dengan usia remaja yang menuju dewasa merupakan hal yang menarik untuk mengetahui apa yang akan di lakukannya, bagaimana mengatasi masalah, dan problem soeving apa yang akan dilakukan oleh anak usia tersebut jika memiliki masalah yang memberatkan dirinya. 

Metode Pengambilan Data

Pada penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data kualitatif yang melibatkan interaksi langsung antara peneliti dan narasumber untuk memperoleh informasi secara mendalam. Metode ini dipilih karena mampu memberikan pemahaman yang lebih komprehensif terkait pengalaman, pendapat, dan pandangan narasumber mengenai topik yang diteliti.

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi-terstruktur. Wawancara semi-terstruktur memungkinkan peneliti menggunakan pedoman wawancara dengan daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya, namun tetap memberikan fleksibilitas bagi narasumber untuk menjelaskan secara lebih luas dan mendalam. Dengan demikian, wawancara ini memberikan ruang bagi narasumber untuk mengungkapkan informasi yang mungkin tidak terduga tetapi relevan dengan topik penelitian. 

Penulis pertama-tama menentukan tujuan sebelum melaksanakan wawancara kepada narasumber, kemudian penulis membuat pertanyaan yang sesuai dengan tujuan untuk ditanyakan kepada narasumber, usai membuat beberapa daftar pertanyaan, penulis berlanjut mencari narasumber yang sesuai dengan keinginan penulis. Data diri singkat narasumber bernama Eugenia Dearta Purba yang masih duduk di tingkat sekolah menengah Atas Negeri 96 Jakarta. Pelaksanaan wawancara dilaksanakan pada tanggal  19 Desember 2024, pukul 13:35 WIB. Latar tempat pelaksanaan wawancara berada di sekitar lingkungan Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta. 

Hasil Laporan

Dari beberapa pertanyaan yang penulis ajukan, berikut hasil data laporan atas jawaban dari pertanyaan terkait konsep diri menurut teori Hurlock:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline