Lihat ke Halaman Asli

Farah Nur Fadilah

mahasiswa UPN Veteran jakarta

Lahirnya Simbol Semangka, Akibat Aksi Positif yang Disensor Sensitif

Diperbarui: 15 Desember 2023   13:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Palestina dan Semangka / Ichsan (Sabili.id)

Konflik antara Palestina dan Israel telah terjadi selama beberapa dekade. Dalam beberapa tahun terakhir, dukungan publik terhadap Palestina sangat tinggi, dengan media sosial sebagai arus utama dalam memobilisasi dukungan.  

Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi platform penting untuk mengekspresikan solidaritas terhadap Palestina. Kampanye seperti #FreePalestine dan #StandWithPalestine telah menarik perhatian dunia, sementara akun-akun langsung melalui foto dan video memberikan hubungan langsung antara komunitas global dan realitas kehidupan di Palestina.

Tokoh publik dan para artis tidak ketinggalan dalam memberikan dukungan terhadap Palestina. Penggalangan dana dan pernyataan publik menjadi sarana dalam menyampaikan pesan solidaritas dengan rakyat Palestina. Melalui akses yang luas, mereka dapat membantu memperluas dampak dari dukungan ini dalam memotivasi penggemar mereka untuk ikut berpartisipasi.

Dalam geopolitik yang kompleks, konflik antara Israel dengan Palestina telah menimbulkan penderitaan dan ancaman kemanusiaan. Melalui platform digital, kita dapat dengan mudah mengekspresikan keprihatinan serta solidaritas dengan rakyat Palestina yang sedang menghadapi dampak dari penjajahan. Situasi di Palestina sana penuh dengan ancaman serta penderitaan. Kondisi lingkungan yang tidak kondusif, kehilangan sanak saudara, dan situasi menegangkan yang telah menciptakan tragedi kemanusiaan, maka dari itu Palestina membutuhkan perhatian dunia. Ikut berduka atas kejadian ini merupakan langkah awal untuk memahami serta merespons konflik yang melibatkan kehidupan manusia.

Semangka = Palestina

Sosial media sebagai platform utama untuk berbagi informasi memiliki sensor ketat terhadap konten tertentu, termasuk bendera Palestina. Hal tersebut sungguh menyulitkan tiap pendukung menyuarakan dukungan mereka secara visual, karena terbatasnya kebebasan dalam berbicara serta berpandangan. Untuk mengatasi kendala tersebut, pengguna sosial media dan kelompok solidaritas memiliki inovasi kreatif yaitu dengan memakai simbol pengganti agar tidak terkena sensor, yaitu semangka. Semangka dengan warna merah, hijau, putih dan hitam, secara tidak langsung telah menciptakan representasi visual yang mirip dengan bendera Palestina sehingga aktivitas pada media massa tetap berjalan tanpa melanggar aturan sensor. 

Simbolisme semangka tidak hanya sebagai tindakan menghindari sensor, tetapi juga memiliki makna yang dalam. Buah ini tidak hanya melambangkan kesegaran, tetapi juga merupakan salah satu cara unik dalam mengungkapkan solidaritas serta dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina. Fenomena ini dapat dipahami melalui kacamata teori interaksionalisme simbolik yang menekankan pentingnya simbol dalam pembentukan makna sosial. Ketika seseorang memilih untuk menggunakan  profil dengan gambar atau emoji semangka, secara simbolis mereka menyatakan dukungan Palestina.

Emoji semangka dapat diartikan sebagai simbol kebersamaan serta harapan untuk perdamaian dan menciptakan identitas kolektif antara para pendukung. Simbol ini digunakan untuk menciptakan ruang dimana pendukung dapat saling mengenali dan membentuk komunitas daring yang memiliki pandangan serupa terkait isu tersebut.

Penggunaan simbol-simbol seperti simbol "Semangka" untuk mendukung Palestina telah menjadi bentuk interaksi sosial yang unik yang memungkinkan pendukung untuk mengekspresikan solidaritas mereka melalui bahasa visual bersama. Melalui permainan dan kegiatan interaktif lainnya, orang-orang dapat mengekspresikan dukungan mereka untuk Palestina tanpa secara langsung mengadvokasi posisi politik, menciptakan rasa identitas kolektif dan menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang konflik tersebut.

Meskipun fenomena ini mungkin mencerminkan respons terhadap situasi geopolitik saat ini, penting untuk disadari bahwa ekspresi simbolis saja tidak cukup untuk membawa perubahan yang berarti. Partisipasi nyata dalam dialog, pendidikan, dan tindakan nyata juga penting untuk menciptakan dampak positif dalam menyelesaikan konflik. Oleh karena itu, meskipun penggunaan simbol-simbol seperti simbol semangka dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kesadaran, hal ini harus dilihat sebagai titik awal untuk keterlibatan yang lebih aktif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline