Darah rendah atau hipotensi adalah Hipotensi atau tekanan darah rendah adalah kondisi ketika tekanan darah jauh lebih rendah dari yang seharusnya. Ini dapat terjadi baik sebagai suatu kondisi sendiri atau sebagai gejala dari berbagai kondisi. Ini ialah masalah kesehatan yang semakin meningkat di kalangan masyarakat.
Saat darah mengalir melalui arteri, darah memberikan tekanan pada dinding arteri. Tekanan itulah yang dinilai sebagai ukuran kekuatan aliran darah atau disebut dengan tekanan darah.
Jika tekanan darah terlalu rendah, kondisi tersebut dapat menyebabkan aliran darah berjalan ke otak dan organ vital lainnya seperti ginjal menjadi terhambat atau berkurang.
Itulah sebabnya orang yang mengalami tekanan darah rendah akan dapat mengalami gejala seperti kepala terasa ringan dan pusing. Ketika mengalami gangguan ini, tubuh akan terasa tidak stabil atau goyah, bahkan kehilangan kesadaran.
Tekanan darah normal biasanya sekitar 120/80 mm Hg, di mana angka 120 ialah tekanan sistolik dan 80 adalah tekanan diastolik. Hipotensi biasanya didefinisikan sebagai tekanan darah yang lebih rendah dari 90/60 mm Hg, tetapi tingkat tekanan darah yang dianggap rendah dapat bervariasi dari individu ke individu.Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang dapat terjadi.
Dalam berita ini, kami akan membahas mengapa deteksi dini darah rendah menjadi penting, apa saja penyebab dan gejala yang perlu diwaspadai, dan langkah-langkah untuk mencegahnya.
1. Gejala Darah Rendah
Darah rendah dapat menyebabkan gejala seperti pusing, lemas, mual, hingga pingsan. Deteksi gejala ini pada tahap awal dapat mencegah masalah kesehatan yang lebih serius.
2. Penyebab Darah Rendah
Penyebab darah rendah bisa bervariasi, mulai dari faktor genetik hingga kondisi medis tertentu. Mengetahui penyebabnya adalah langkah pertama dalam deteksi dini.
3. Pentingnya Deteksi Dini