Lihat ke Halaman Asli

Farah Hanin Dhiya Amanda

Seorang Mahasiswi

Berani Keluar dari Zona Nyaman demi Meningkatkan Kualitas Diri

Diperbarui: 12 Juni 2021   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Rasanya memang begitu berat ketika kita memutuskan untuk keluar dari zona nyaman. Apalagi jika dituntut untuk menghilangkan kebiasaan buruk kita yang sudah mendarah daging. Sebenarnya apa sih zona nyaman itu sendiri?

Zona nyaman adalah kondisi di mana kita merasa terlalu nyaman dengan rutinitas yang menjadikan diri kita sulit berkembang. Terlalu santai dan tenang dalam menjalani hidup itu kurang baik. Jika kita hanya mengikuti arus kehidupan yang entah ke mana arahnya, kita akan dirundung kebimbangan dalam menentukan keputusan. Maka dari itu, kita juga perlu mempunyai rencana dalam hidup. Setelah kita sudah tahu apa tujuan hidup kita, langkah awal untuk meraih itu adalah keluar dari zona nyaman.

Kita bisa memulainya dengan mencoba hal-hal baru. Bersamaan dengan menghindari kebiasaan lama kita yang tidak mendorong kita untuk maju. Misalnya, jauhi teman-teman yang toxic. Seseorang dikatakan toxic atau tidak itu subjektif. Tergantung bagaimana kita mewajari suatu hal. Jika menurut kita berteman dengan mereka malah menghambat kemajuan, alangkah baiknya kita mencari teman lain yang memotivasi kita untuk berkembang.

Untuk bisa bertahan di zona nyaman memang tidaklah mudah. Banyak hal yang bisa memengaruhi kita agar kita terperangkap lagi di zona nyaman. Oleh karena itu, kita harus selalu meningkatkan motivasi dalam hidup. Selain itu, kita juga bisa mencoba hal-hal baru yang positif untuk menambah minat dan bakat kita.

Tidak jarang kita menjumpai suatu kegagalan sebagai bentuk tantangan karena sudah berani keluar dari zona nyaman. Kita harus menerima itu. Gagal bukanlah akhir dari segalanya. Justru kita harus jadikan itu sebagai kesempatan agar diri kita terus berkembang. Manusia memang terus bertumbuh, tetapi adakalanya manusia tidak mengalami fase perkembangan. Contohnya perkembangan dalam pola pikir.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline