Lihat ke Halaman Asli

Farah Fauziah Luthfiatunnisa

Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia

Peran Berorganisasi

Diperbarui: 17 Desember 2023   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Menurut Siagian, organisasi dapat didefinisikan sebagai bentuk kerjasama antara dua orang atau lebih. Mereka bekerja sama saling menguntungkan satu sama lain demi mencapai tujuan yang sama. Hubungan dalam organisasi ini diatur secara resmi dalam suatu ikatan hierarki, di mana terdapat relasi antara pemimpin, yang bisa berupa satu orang atau kelompok, dan anggota atau kelompok lain yang disebut sebagai bawahan (Kurnia, 2014, p. 92).

Berorganisasi telah lama diakui sebagai sarana yang efektif dalam pengembangan individu. Melalui partisipasi dalam berbagai kelompok dan organisasi, individu dapat mengembangkan keterampilan, membangun jaringan sosial, dan membentuk karakter mereka. Strategi utama dalam memanfaatkan peran berorganisasi adalah dengan memilih suatu organisasi yang cocok atau sesuai dengan minat, bakat, dan nilai-nilai personal. Sebagai contoh, mahasiswa teknik yang berminat dalam pengembangan teknologi dapat memilih organisasi riset dan pengembangan teknologi. Dengan demikian, individu dapat fokus pada pengembangan diri sesuai dengan minatnya.

Kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa melalui kegiatan seperti pada forum diskusi dan debat, berpartisipasi dalam program kerja dapat menambah kemampuan soft skill yang dimiliki oleh mahasiswa. Menurut Rokhimawan, soft skill itu seperti komitmen, tanggung jawab, kejujuran, inisiatif, kemampuan belajar, kehandalan, kepercayaan diri, antusiasme, kemampuan berkomunikasi, keberanian dalam mengambil keputusan, integritas, ketekunan, perilaku adil, kreativitas, bekerja sama dalam tim, kemampuan beradaptasi, berpikir kritis, toleransi, kesopanan, etika, kemampuan berorganisasi, menghargai pendapat orang lain, dan kemampuan kepemimpinan.

Ide kreatif dapat diterapkan dengan menciptakan program atau kegiatan baru di dalam organisasi. Sebagai anggota atau pengurus organisasi, individu memiliki kesempatan untuk memberikan kontribusi positif dengan mengusulkan ide-ide segar yang dapat meningkatkan nilai dan manfaat organisasi. Misalnya, mengusulkan ide untuk mengadakan kegiatan sosial seperti pengabdian, kegiatan lingkungan seperti gerakan go green, seminar atau workshop cara memilah sampah, dan kegiatan lainnya yang relevan dengan misi organisasi.

Inovasi dalam peran berorganisasi dapat diwujudkan dengan menerapkan teknologi dan media terbaru. Penggunaan platform digital untuk meningkatkan ketertarikan pada organisasi, menyebarkan informasi, atau menciptakan aplikasi khusus untuk kebutuhan anggota adalah langkah-langkah kreatif yang dapat meningkatkan efisiensi organisasi dalam memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan individu.

Pemikiran kritis juga memainkan peran penting dalam peran berorganisasi. Anggota organisasi dapat mengembangkan kemampuan analisis dan evaluasi terhadap isu-isu yang dihadapi organisasi. Dengan berpikir kritis, individu dapat memberikan solusi yang lebih baik, merumuskan strategi pengembangan yang lebih efektif, dan meningkatkan daya tahan organisasi terhadap perubahan.

Keuntungan bergabung dengan organisasi dalam pengembangan individu terletak pada kemampuan untuk mengelola emosi dengan lebih baik, meningkatkan kepercayaan diri, melatih kemampuan berpikir kritis, memperoleh keterampilan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dengan mempertimbangkan berbagai aspek, terbiasa melakukan evaluasi diri, dan berupaya untuk terus memperbaiki diri. Selain itu, pengalaman ini memberikan peluang untuk belajar dari individu yang telah memiliki pengalaman lebih banyak. Tak hanya itu, bergabung dengan organisasi juga membuka pintu untuk memperluas jaringan sosial, merasakan kehangatan dari lingkungan baru, berinteraksi dan belajar langsung dari individu inspiratif, mendapatkan kepercayaan lebih dari orang lain, dan menikmati hiburan saat waktu sibuk. Organisasi dapat menciptakan lingkungan yang positif, di mana individu tidak hanya berkembang dalam hal keterampilan teknis, tetapi juga dalam hal integritas dan tanggung jawab sosial.

Dalam rangka mengoptimalkan peran berorganisasi, diperlukan langkah-langkah strategis seperti pengembangan program pelatihan dan pengembangan kepemimpinan, menciptakan sistem penghargaan yang mendorong agar anggota dapat aktif, dan memfasilitasi mentoring antaranggota. Strategi ini dapat menjadi landasan bagi pembentukan karakter, peningkatan keterampilan, dan pengembangan kepemimpinan individu melalui pengalaman berorganisasi.

Penting untuk diingat bahwa peran berorganisasi bukan hanya tentang pencapaian pribadi, tetapi juga tentang kontribusi terhadap kelompok dan masyarakat. Oleh karena itu, ide, inovasi, dan pemikiran yang diterapkan harus selaras dengan misi dan visi organisasi serta memberikan dampak positif yang berkelanjutan. Dengan menggabungkan strategi yang cerdas, ide-ide yang kreatif, inovasi baru yang menggunakan teknologi, pemikiran kritis, dan nilai-nilai etika, individu dapat mengoptimalkan peran berorganisasi sebagai wahana pengembangan diri yang berkelanjutan.

Daftar Rujukan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline