Lihat ke Halaman Asli

Menggali Kearifan Lokal Melalui Batik Colek Khas Tegal di SMPN 17 Tegal

Diperbarui: 12 Maret 2024   08:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Hasil Batik Colek yang Dibuat oleh Siswa (Dokumen Pribadi)

Menghadapi arus globalisasi yang semakin mengikis kearifan lokal, penting bagi kita untuk terus melestarikan warisan budaya yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Salah satu upaya nyata dalam mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal ke dalam pendidikan terlihat jelas di SMP Negeri 17 Tegal, yang mengusung tema batik colek khas Tegal sebagai sarana pembelajaran dan penerapan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila, khususnya dalam aspek gotong royong dan kreativitas. Program ini bertujuan untuk menggali dan melestarikan kekayaan budaya lokal sekaligus membekali siswa dengan nilai-nilai penting yang menjadi dasar kehidupan bermasyarakat.

SMP Negeri 17 Tegal tidak hanya mengajarkan teori dalam kelas, tetapi juga mengadakan proyek khusus yang melibatkan siswa dalam praktik pembuatan batik colek, sebuah warisan budaya khas Tegal. Melalui proyek ini, siswa mendapatkan kesempatan emas untuk terlibat langsung dalam melestarikan budaya lokal melalui seni. Proyek ini tidak hanya sekedar kegiatan ekstrakurikuler, tetapi merupakan bagian dari kurikulum yang dirancang untuk mengintegrasikan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dalam pembelajaran.

Dalam proyek batik colek ini, prinsip gotong royong menjadi nilai utama yang ditanamkan kepada siswa. Mereka diajak untuk bekerja sama dalam setiap tahapan produksi batik, mulai dari pembuatan desain, pencantingan, hingga proses pewarnaan. Melalui kegiatan ini, siswa belajar untuk saling membantu, bertukar ide, dan berkolaborasi demi mencapai tujuan bersama, yaitu menciptakan karya batik colek yang indah dan berkualitas.

Gambar 2. Siswa Secara Berkelompok Akan Membuat Batik Colek (Dokumen Pribadi)

Selain gotong royong, kreativitas juga menjadi fokus dalam proyek ini. Siswa diberi kebebasan untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan ide-ide kreatif mereka dalam desain batik. Kegiatan ini tidak hanya melatih kemampuan artistik dan estetika siswa, tetapi juga mengajarkan mereka untuk berpikir kritis dan inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul selama proses pembuatan batik.

Gambar 3. Siswa Sedang Membuat Motif Batik (Dokumen Pribadi)

Penerapan gotong royong dan kreativitas dalam proyek batik colek ini membawa banyak manfaat bagi siswa SMP Negeri 17 Tegal. Di samping mempelajari teknik dan seni pembuatan batik yang merupakan bagian dari kebudayaan Indonesia, siswa juga mengembangkan soft skills seperti kerja sama tim, komunikasi, dan problem-solving. Lebih dari itu, kegiatan ini berhasil meningkatkan kecintaan siswa terhadap warisan budaya lokal dan membangkitkan kesadaran mereka tentang pentingnya melestarikan budaya bangsa.

Inisiatif SMP Negeri 17 Tegal dalam mengintegrasikan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila melalui tema kearifan lokal dan proyek batik colek khas Tegal merupakan contoh nyata dari upaya membangun karakter siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kaya akan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Gotong royong dan kreativitas yang ditanamkan melalui kegiatan ini tidak hanya membentuk siswa menjadi pribadi yang berkarakter, tetapi juga pelestari dan pengembang budaya Indonesia di masa yang akan datang. Inisiatif seperti ini patut diapresiasi dan dijadikan inspirasi bagi sekolah lain dalam mengimplementasikan pendidikan karakter yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila dan kearifan lokal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline