Lihat ke Halaman Asli

Farah Abimanyu

Postgraduate York University

Apakah Para Penyandang Disabilitas Tidak Bisa Memiliki Cita-cita ?

Diperbarui: 3 Desember 2018   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: setkab.go.id

Adul, seorang penyandang disabilitas yang berprestasi asal Sukabumi bercita-cita menjadi pemadam kebakaran. Tujuannya mulia, yaitu agar bisa membantu banyak orang. Demi impiannya tersebut, setiap hari dia harus berjalan menggunakan tangannya, menempuh jalan terjal dan berbatu sepanjang 3km untuk pergi ke sekolah. Apakah cita-citanya untuk menjadi pemadam kebakaran bisa terwujud?

Hal yang mustahil bila kita melihat kondisi yang dulu, dimana Pemerintah kurang menaruh perhatian terhadap para penyandang disabilitas, sehingga banyak penyandang disabilitas menganggap memiliki cita-cita dan mewujudkannya adalah hal yang mustahil.

Namun, sekarang beda cerita. Gue melihat sekarang mereka diperhatikan, apalagi setelah adanya UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas perlahan Pemerintah mulai berbenah untuk merangkul para penyandang disabilitas.

Infrastruktur dibenahi, bahkan Presiden pun mendorong agar fasilitas ramah penyandang disabilitas diterapkan di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia dan kota-kota di Indonesia menjadi liveable city (kota yang nyaman didiami).

Selain infrastruktur, pada tahun 2018 untuk pertama kalinya pemerintah membuka lowongan CPNS sebanyak 166 kuota untuk para penyandang disabilitas. Bukan itu saja, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga wajib mempekerjakan difabel paling sedikit 2 persen dari jumlah pekerjanya. Hal ini tentunya akan membangkitkan kepercayaan diri dan kapasitas penyandang disabilitas itu sendiri.

Bahkan, Pemerintah juga berjanji akan mendirikan pabrik yang bergerak di bidang misalnya garmen, elektronik sebagai wadah untuk memberdayakan para penyandang disabilitas.

Gue juga masih belom bisa move on dari perayaan Asian Para Games 2018, dimana untuk pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah Pesta Olahraga bagi penyandang disabilitas se-Asia, yaitu Asian Para Games 2018, dimana akhirnya perhatian masyarakat tertuju kepada mereka dan tahu kehebatan mereka. 

Hal itu dibuktikan dengan Indonesia berhasil finish di peringkat ke-5 dengan raihan total 135 medali, terdiri dari 37 emas, 47 perak, dan 51 perunggu. Ini merupakan pencapaian tertinggi Indonesia selama mengikuti Asian Para Games. Bahkan sebagai bentuk apresiasi, Pemerintah memberikan hadiah yang sama seperti atlet yang berprestasi di Asian Games 2018.

Bukan itu saja, bahkan Presiden Jokowi berencana mengangkat aktivis disabilitas Surya Sahetapy menjadi Staf Khusus Presiden, namun belum terlaksana karena Surya mendapatkan beasiswa S3 ke Amerika Serikat. Ini membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil untuk para penyandang disabilitas. Gue sebagai generasi muda turut bangga akan pencapaiannya itu!

Tentunya sekarang semakin banyak pilihan pekerjaan untuk mereka, bisa menjadi PNS, Staf Khusus Presiden, Atlet, bekerja di perusahaan, di dunia industri, usaha dan banyak bidang lainnya, sehingga mereka tidak akan takut atau merasa mustahil untuk bercita-cita.

Memang semua pencapaian ini belum sempurna, tetapi Pemerintah saat ini terus bergerak ke arah kemajuan dalam kepeduliannya terhadap para penyandang disabilitas. Sehingga, kedepannya tidak ada lagi orang yang akan menstigmakan para penyandang disabilitas sebagai kutukan atau bahkan mengeneralisir penyandang tuna netra hanya bisa bekerja sebagai tukang pijat. Maka teruslah bercita-cita setinggi mungkin, JANGAN TAKUT, karena tidak ada yang mustahil!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline