Lihat ke Halaman Asli

Upaya Mengatasi Fluor Albus Menggunakan Air Rebusan Daun Sirih Merah pada Remaja Putri

Diperbarui: 13 September 2023   06:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Banyaknya siswi yang masih mengalami fluor albus yang dapat beresiko pada gangguan kesehatan reproduksi salah satunya dapat beresiko terjadinyaa kanker. Dari masalah ini, penulis tertarik untuk memberikan edukasi dan pengetahuan mengenai upaya mengatasi fluor albus dengan menggunakan air rebusan daun sirih merah pada remaja putri di SMAN 2 kota S. 

Memberikan penyuluhan upaya mengatasi fluor albus pada remaja putri. Menjelaskan bahwa remaja putri yang mengalami fluor albus, dan  fluor albus yang terjadi terus menerus akan menyebabkan kemandulan dan kanker. Penyuluhan ini dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman bagi remaja putri untuk mengatasi fluor albus

Fluor albus merupakan gejala yang sering dialami oleh perempuan. Fluor albus  adalah istilah keluarnya cairan dari genatalia seseorang wanita yang bukan darah. Pada keadaan normal cairan yang keluar berupa mukus atau lendir yang jernih, tidak berbau, tidak mencolok, dan agak lengket. Pada keadaan patologis terjadi perubahan cairan genital dalam jumlah, konsistensi, warna, dan bau (Departemen Kesehatan Republik Indonesia,2015). Adanya tanda dan gejala tersebut disebabkan karena terjadinya peradangan dan infeksi pada area vagina. Fluor Albus yang terjadi terus  menerus, tidak sembuh dengan obat, harus dipikirkan pula dengan adanya kemungkinan terjadinya kanker serviks (Irianto, 2015)

Penyebab utama dari fluor albus adalah adanya infeksi bakteri Trichomonas Vaginalis dan Candida Albicans. Fluor albus sendiri merupakan keluarnya cairan yang berlebihan dari vagina yang bukan darah haid/menstruasi (Utama, 2009). Secara umum, fluor albus bisa disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, kurangnya perhatian terhadap kebersihan organ kewanitaan, membasuh organ kewanitaan ke arah yang salah, aktivitas fisik yang sangat melelahkan, tidak segera menganti pembalut ketika menstruasi, pola hidup yang kurang sehat, kondisi kejiwaan yang sedang mengalami stress berat, menggunakan sabun pembersih organ kewanitaan secara berlebihan, kondisi cuaca yang lembab, kondisi hormon yang tidak seimbang, sering kali menggaruk organ kewanitaan

Dampak dari fluor albus menyebabkan rasa tidak nyaman pada wanita sehingga dapat mempengaruhi rasa percaya dirinya. Fluor albus patologis yang beralangsung terus menerus akan mengganggu fungsi organ reproduksi wanita khususnya pada bagian saluran indung telur yang dapat menyebabkan infertilisasi (Octaviyanti, 2012)

Banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya fluor albus diantaranya secara farmakologi (obat-obatan dari dokter) dan non farmakologi. Penggunaan bahan alam sebagai obat herbal dinilai lebih aman daripada penggunaan obat modern karena efek samping obat herbal relatif kecil jika digunakan secara tepat (Lyana, 2013). Salah satu tanaman yang sering dijadikan alternatif untuk mengurangi keputihan yaitu daun sirih, selain banyak di sekitar lingkungan rumah daun sirih merah sering digunakan karena resiko efek samping yang tidak berbahaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline