siapa yang menyangka limbah pelepah pisang bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Di tangan masyarakat dukuh krandon desa kadungrejo kecamatan baureno kabupaten bojonegoro pelepah pisang dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan furniture dan dekorasi rumah.
Sejak tahun 2004 masyarakat desa mulai menggantungkan hidupnya pada bisnis pengolahan pelepah pisang. sebanyak 67 pengrajin tersebar di desa, rata rata dari mereka masih menggunakan alat manual untuk memilinnya, namun ada beberapa yang menggunakan mesin sederhana dari dinamo.
Di tahun-tahun awal mulainya bisnis ini, para pengrajin mencari dan mengumpulkan bahan sendiri kemudian mengolahnya. Semakin lama, bahan baku semakin sulit dicari, hal ini membuat beberapa pengrajin sempat berhenti dari bisnis ini. Kemudian, tahun 2007 pengepul mulai memasok bahan baku dan diberikan kepada pengrajin untuk diproses dan mulai mengembalikan minat masyarakat kepada bisnis pengolahan pelepah pisang.
Berbeda dengan usaha-usaha lainnya yang harus menanggung kerugian, bisnis pelepah pisang Selama pandemi mengalami kenaikan yang tajam, disebabkan dengan banyaknya permintaan kumparan pelepah pisang yang akan dijadikan sebagai furniture serta dekorasi rumah yang belakangan ini sedang menjadi trend di kalangan masyarakat. "Di tengah pandemi covid 19, usaha kerajinan ini naik pesat di pasaran membuat masyarakat dukuh krandon banyak berwirausaha membuat kerajinan ini untuk menopang ekonomi saat ini", kata Pak rofi'i, selaku warga pengrajin.
"Kegiatan ikut serta dalam proses pembuatan olahan pelepah pisang bersama warga dukuh krandon ini dapat menambah pengetahuan untuk mahasiswa kkn supaya mampu meningkatkan kreativitas berwirausaha walaupun hanya dirumah saja", Kata Priyono, Selaku Ketua Kelompok 5 KKN UIN Walisongo Semarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H