Lihat ke Halaman Asli

Rindu di Antara Buku

Diperbarui: 3 Juli 2023   15:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah sekolah menengah, di antara rimbunan pepohonan dan gemerisik angin, ada dua remaja yang tengah meniti jalan cinta. Namanya adalah Nadira dan Raka. Nadira adalah gadis cerdas, pemalu, dan senang membaca buku. Raka adalah seorang pemain sepak bola yang populer di sekolah, ceria, dan hangat hati. Meskipun berbeda kepribadian, takdir mempertemukan mereka di perpustakaan sekolah.

Suatu hari, saat hujan turun deras, Nadira terjebak di perpustakaan karena terlambat pulang. Tanpa sengaja, Raka juga harus berlindung di sana karena hujan yang tiba-tiba mengguyur. Mereka duduk di sisi yang berlawanan, menatap jendela yang ditimpa tetesan hujan.

"Cuaca benar-benar tidak mendukung, ya?" Raka mencoba memulai percakapan.

Nadira hanya mengangguk dengan malu-malu. Ia tidak terbiasa berbicara dengan seseorang yang begitu populer di sekolah.

Raka merasa ingin membuat suasana lebih nyaman, jadi ia bertanya, "Kamu sering berada di perpustakaan, ya? Apa yang kamu baca biasanya?"

Walaupun terkejut dengan pertanyaan itu, Nadira menjawab dengan senyum, "Iya, aku suka membaca buku-buku fiksi dan novel-novel klasik."

Dari situlah percakapan mereka dimulai. Setiap kali hujan turun, Nadira dan Raka akan bertemu di perpustakaan dan berbicara tentang buku-buku, cerita, dan impian mereka. Perlahan-lahan, Nadira mulai merasa lebih nyaman berbicara dengan Raka dan Raka merasa terpesona dengan kepandaian dan ketulusan Nadira.

Namun, takdir tak selalu indah. Ada seseorang yang iri dengan hubungan mereka, yaitu Carla, seorang gadis cantik yang selalu mendapatkan perhatian dari Raka sebelum Nadira muncul. Carla tidak tahan melihat bagaimana Raka lebih tertarik pada Nadira yang pendiam dan bukan pada dirinya yang slengean.

Carla pun memutuskan untuk merencanakan sesuatu. Ia menyebar gosip palsu tentang Nadira, mencoba menghancurkan reputasinya di sekolah. Gosip itu menyebar dengan cepat, dan Nadira merasa terpukul melihat sekelilingnya mulai menjauhinya.

Pada suatu hari, ketika Raka menyadari ada sesuatu yang tidak beres, ia mendekati Nadira dengan wajah prihatin. "Ada apa, Nadira? Mengapa semua orang membicarakan hal ini?"

Nadira menatap Raka dengan air mata di matanya. "Mereka mengatakan tentang aku yang menyebarkan gosip jahat. Tapi aku tidak pernah melakukannya, Raka. Aku benar-benar tak tahu dari mana asal gosip ini."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline