Lihat ke Halaman Asli

Konsep Kurikulum

Diperbarui: 2 September 2019   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENDAHULUAN

Kurikulum dapat dikatakan sebagai kunci pendidikan, karena objek kurikulum meliputi arah, isi dan proses pendidikan yang pada akhirnya akan menentukan tingkat kualifikasi lulusan dari suatu lembaga pendidikan masing-masing. 

Banyak pendapat yang menyatakan tentang pengertian kurikulum, berikut pengertian kurikulum dari beberapa sumber. Menurut Franklin Bobbt (1918) kurikulum adalah susunan pengalaman belajar terarah yang digunakan oleh sekolah untuk membentangkan kemampuan individual yang dimiliki oleh setiap anak didik.[1] Kurikulum dipandang sebagai "suatu rencana yang telah disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar yang berada dibawah bimbingan dan tanggung jawab lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya"[2].

Sedangkan Oemar Hamalik mendifinisikan Curriculum is interpreted to mean all of the organized courses activities, and experience which pupils have under the direction of school, whether in the classroom or not.[3] 

 

Kurikulum menurut B. Othanel Smith, W.O. Stanley dan J. Harlan Shores, memandang kurikulum sebagai "a sequence of potential experiences set up in the school for the purpose of disciplining children and youth in group ways of thinking and acting".[4] 

Dari uraian pengertian mengenai kurikulum diatas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah suatu pedoman yang digunakan untuk melaksanakan program pendidikan, baik aturan formal maupun non formal. Untuk itu kurikulum mempunyai pengaruh yang besar untuk melahirkan kader-kader yang dapat mengharumkan nama bangsa dan negara kelak. Untuk dapat menciptakan atau melahirkan generasi emas yang akan menjadi harapan di masa depan maka sudah menjadi tugas setiap guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk memahami kurikulum sekolah tempat dimana mereka bekerja. 

 

Tanpa adanya kurikulum dalam suatu lembaga pendidikan, maka sulit untuk bisa mencapai tujuan dari pendidikan, lembaga pendidikan dikatakan berhasil atau sukses mencapai tujuannya apabila target atau tolak ukur atau standart aturan dalam pendidikan dapat dicapai dengan baik, dan standart atau tolak ukur pendidikan tersebut terletak pada kurikulum yang berlaku, sehingga tanpa adanya kurikulum maka lembaga pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik dan tidak mampu melahirkan generasi emas yang dapat mengharumkan nama bagsa dan negara di masa yang akan datang.

 

Untuk itu pada masalah ini, saya akan mencoba menjelaskan mengenahi model-model konsep kurikulum. Ada empat model konsep kurikulum, diantaranya: kurikulum subjek akademis, kurikulum humanistik, kurikulum rekonstruksi sosial dan kurikulum teknologi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline