Novel SERIBU MUSIM mengangkat isu tentang perempuan kedua. Alih-alih menyalahkan dan ikut menghujat mereka, penulis justru mengajak pembaca menyelami apa yang mereka alami dan rasakan.
Bukannya membenci perempuan kedua, setelah membaca novel ini Anda malah akan jatuh empathy.
Kok bisa? Bisa sajalah. Namanya juga karya fiksi.
Ulasan ringkasnya baca di sini ya.
https://istiqomah.gurusiana.id/book/2020/2/seribu-musim-merinduimu-4485600#.XlKN6UgX1Dk.whatsapp
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H