Lihat ke Halaman Asli

Kelokan

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Aku tidak mengerti diriku. yang terlalu mudah "limbung"
Tidak sampai jatuh memang, tapi cukup membuatku sibuk mencari pegangan

Tidak ada yang istimewa darimu.
Kau sama sekali tak memenuhi kualifikasi-ku tentang seseorang yang kuharap kelak "menemani"ku
:)

Tapii.. dengan mudahnya kau datang, masuk begitu saja
Hampir tak terbaca
Dengan tawa itu, garing sekali memang
Tapi entah kenapa, bagiku itu mendekati sempurna

Kau mengingatkan aku pada memori SMP-SMA ku yang dipenuhi oleh suatu variabel dependen mutlak bernama "keren" yang mempengaruhi variabel independennya, pria (cowok pada masa itu).
Aku sering tertawa sendiri mengingat segala kekonyolanmu. Gayamu selangit. sangat ABG sekali...
sangat aneh memang, aku bisa limbung karenamu..

Aku selalu berusaha merasionalkan segala sesuatu. memprediksikan segala hal terkait keputusan yang akan kuambil. tapi hukum itu tak berlaku terhadapmu..
Aku sudah mencoba merasionalkan segalanyaa
Tapi tak ada yang berhasil
Kau terlalu abstrak.
Tapi di balik itu, ada satu hal yang kuyakini.
Kau orang yang baik. dengan segala keanehan dan kekonyolanmu, U`re Original..
:)

Dengan segala ke-labil-anku, aku sudah tau ini tidak akan berhasil
Dan aku pun tau, kau tak menyimpan apapun tentang "kita"

Biarlah, semua berlalu begitu saja
Bagiku, kau adalah jeda. sebuah kelokan dengan pemandangan indah yang harus kulalui untuk mencapai puncak yang ingin kutuju...
:)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline