Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Undip X Unicef Bantu Edukasi dan Pelaksanaan Vaksinasi Lansia

Diperbarui: 26 November 2021   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyumas(26/11/2021) -- Pandemi COVID-19 belum selesai. Pemerintah menggalakkan vaksinasi agar mencapai herd immunity.  Masih banyak lansia yang belum mendapat vaksin dosis pertama. Padahal lansia merupakan salah satu kelompok rentan. Pemerintah menggencarkan vaksinasi untuk lansia. Salah satu upaya nya adalah dengan vaksinasi mobile.

Awalnya banyak lansia yang belum mau untuk divaksin karena banyaknya hoax yang beredar. Sedangkan saat ini sudah banyak yang paham tentang vaksinasi dan bersedia melakukan vaksinasi. Namun pada saat ini jenis vaksin yang tersedia terbatas. Hingga pada akhirnya mereka menerima jenis vaksin apapun yang didapat.

Universitas Diponegoro bersama UNICEF turut berpartisipasi dalam upaya percepatan vaksinasi khususnya di Jawa Tengah. Universitas Diponegoro menerjunkan mahasiswanya melalui KKN Tematik Percepatan Vaksinasi. Faradila Dyah, salah satu mahasiswa KKN Tematik Percepatan Vaksinasi di Desa Banjarparakan, Rawalo, Banyumas melakukan edukasi dan ajakan untuk melakukan vaksinasi. Edukasi dilakukan dengan metode door to door dan melalui posyandu lansia.

Dengan mendatangi satu per satu lansia dan kelompok rentan seperi ibu menyusui, mereka lebih nyaman dan lebih leluasa untuk bertanya. Adapun materi yang disampaikan yaitu terkait jenis vaksin, Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), komorbid, dan hal hal yang perlu dilakukan untuk lansia sebelum melakukan vaksinasi. Disampaikan juga bahwa sejatinya jenis vaksin yang terbaik adalah vaksin yang tersedia saat itu juga.

Dari kegiatan yang dilakukan banyak yang bercerita bahwa takut dengan KIPI dan ada juga yang memiliki komorbid. Bagi lansia yang memiliki komorbid maka sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter atau bidan desa setempat. 

Hal tersebut dapat diterima dengan baik dan menambah pengetahuan bagi lansia dan keluarga lansia mengenai vaksinasi. Media yang digunakan dalam edukasi ini yaitu berupa poster yang dibuat dengan bersumber dari Kemenkes terkait vaksinasi lansia.

Di Desa Banjarparakan, upaya menggencarkan vaksinasi dilakukan melalui vaksinasi mobile. Hal ini tentunya memudahkan masyarakat lansia agar tidak perlu bepergian terlalu jauh karena dari pihak Puskesmas Rawalo yang mendatangi tempat titik kumpul lansia yaitu di posyandu lansia. 

Dengan adanya edukasi vaksinasi lansia sebelumnya membuat masyarakat lansia lebih paham dan mau melakukan vaksinasi. Dalam kegiatan ini, mahasiswa juga turut membantu pelaksanaan vaksinasi dengan membantu screening sebelum pelaksanaan vaksinasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline