Kebutuhan gizi yang dikonsumsi ibu hamil akan sangat bermanfaat untuk kesehatan reproduksi dan pada masa kehamilan, perilaku gizi dan kesehatan merupakan faktor penting. Pada prinsipnya, seseorang berprilaku makan sehat jika aneka menu yang dikonsumsinya memberikan gizi seimbang. Gizi seimbang ini hanya dapat diperoleh dari beraneka ragam bahan makanan.
Makin banyak ragam bahan makanan yang dimakan setiap hari, makin besar asupan gizi ke dalam tubuh. Kesadaran untuk pola makan sehat itulah yang sampai kini belum dimiliki kebanyakan wanita usia subur (WUS) berusia muda (remaja). Reproduksi manusia membutuhkan zat gizi yang cukup. Asupan zat gizi harus diperhatikan agar mencapai kematangan seksual. Gizi seimbang akan menentukan kesehatan organ reproduksi. Seperti air, karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin yang ada seperti makanan daging, telur, ikan, susu, roti, sereal, buah, dan sayuran.
Istilah Kehamilan sendiri adalah suatu keadaan yang menggambarkan proses perkembangan janin yang berada dalam rahim perempuan dan mencakup fase-fase perkembangan dan pertumbuhan yang terjadi dari pembuahan sampai proses kelahiran. Dari pandangan medis kehamilan dapat terjadi ketika wanita dan pria dalam masa subur yang ditandai dengan dapat memproduksi sel telur dan pada pria dapat memproduksi sel sperma yang bertemu pada bagian tuba falopi dan terjadi proses pembuahan sel telur oleh sel sperma yang akan menjadi zigot dan tumbuh dan berkembang menjadi janin.
Dengan demikian, hal yang dibutuhkan oleh sang ibu supaya kehamilannya sehat sampai nanti dia melahirkan, yaitu seperti:
- Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk ibu dan janin.
- Mengkonsumsi asupan bernutrisi.
- Rutin berolahraga
- Istirahat yang cukup
- Melakukan aktivitas seperti biasa
- Selalu menjaga kebersihan
- Tidak boleh stress
- Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai janin lahir, lama hamil normal biasanya 9 bulan 7 hari.
Tanda atau gejala wanita hamil, yaitu Amenorea (Tidak dapat haid), Nausea (enek) dan Emesis (muntah), Mengidam (menginginkan makanan/ minuman tertentu), Pingsan, Anoreksia (tidak nafsu makan). Cara khas yg dipakai untuk menentukan kehamilan dengan tes kehamilan air kencing pertama di pagi hari. Dengan tes kehamilan tersebut air kencing pagi hari ini dapat membantu mendeteksi kehamilan sedini-dini nya.
Yang harus dilakukan sang ibu pada saat masa hamil, yaitu periksa kehamilan secara rutin pada tenaga kesehatan, minimal 4 x 2. Pemeriksaan 7T (timbang BB, tinggi badan, LILA, tekanan darah dan HB, tinggi fundus uteri, tablet tambah darah, tetanus toxoid, temu wicara). Sedangkan, perawatan sehari-hari pada ibu hamil, yaitu 1) Mandi 2x sehari 2) Gosok gigi setelah sarapan dan sebelum tidur 3) Setelah kandungan berumur 4 bulan, sering elus-elus perut dan ajak bicara bayi di dalam kandungan 4) Boleh melakukan hubungan suami istri, tanyakan kepada petugas cara yang aman 5)Kurangi kerja berat 6) Istirahat berbaring min 1 jam di siang hari dan posisi tidur sebaiknya miring 7) Sebaiknya ibu tidur pakai kelambu, jangan memakai obat nyamuk bakar atau semprot.
Adapun tujuan untuk pemenuhan asupan gizi pada ibu hamil: 1) Menjaga kesehatan ibu tetap baik 2) Pertumbuhan bayi normal 3) Mempersiapkan produksi ASI 4) Menu seimbang cukup kualitas dan kuantitas.
Hal penting yang perlu diperhatikan tanda bahaya pada ibu hamil, yaitu: 1) Pendarahan pada hamil muda 2) Bengkak di kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala dan atau kejang 3) Demam/panas tinggi 4) Air ketuban keluar sebelum waktunya 5) Bayi di kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak 6) Muntah terus dan tidak mau makan 7) Batuk lama 8) Lemah 9) Jantung berdebar-debar 10) Gatal-gatal pada kemaluan 11) Keluar keputihan.
Pada saat sang ibu akan bersalin, adapun Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), yaitu: 1) Tanyakan kepada bidan atau dokter tanggal perkiraan persalinan 2) Suami dan keluarga mendampingi ibu hamil saat pemeriksaan kehamilan sang ibu 3) Siapkan tabungan untuk biaya persalinan 4) Suami, keluarga, dan masyarakat menyiapakan kendaraan jika sewaktu-waktu diperlukan 5) Rencanakan melahirkan ditolong bidan atau dokter difasilitas pelayanan kesehatan 6) Rencanakan ikut keluarga berencana (KB). Tanyakan caranya kepada petugas kesehatan 7) Siapkan orang yang bersedia menjadi donor darah jika sewaktu-waktu diperlukan saat proses persalinan sang ibu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H