Lihat ke Halaman Asli

Farabi Wardana

Fotografer Lepas

Semangat Pelukis Muda Tak Pernah Padam

Diperbarui: 23 April 2022   05:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam semakin larut seiring rembulan kian meredup,tetangga kamar sedang beristirahat,pelbagai cara orang untuk beristirahat.ada yang mengusap layar 5 inci bermerek samsung,ada yang tidur lelap,dan ada juga hanya berbaring tetapi matanya terbuka mendengarkan musik mengenakan headset di telinga sebagai pengantar tidur,namun sangat berbeda bagi pelukis muda yang sering disapa Bibon,oleh para penghuni Asrama Hasanuddin yang terletak di Jl.Simpang Dieng Utara No 44,Malang,Jawa Timur.Dia lebih senang mengahabiskan waktu istirahatnya untuk menyelesaikan gambar yang belum terselesaikan kemarin.Bibon salah satu penghuni tetap asrama.

Wahyu syahputra (21) nama yang tertera di akta kelahirannya,atau bibon.dia sedang menempuh studi di Universitas Merdeka Malang Fakultas Hukum semester 5 . Bibon sangat berbeda dengan mahasiswa hukum lainnya,yang pandai berceloteh dengan mulutnya,Bibon pandai melukis, dia bergelut dengan kanvas,pensil,pulpen,cat air,dan kuas yang sering digunakan.

Kebiasaan Wahyu syahputra memandangi gambar sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah atas,membuatnya tertarik untuk menggambar.sedari tahun 2015 dia memulai untuk menggambar karena terinspirasi oleh kerabat dari aceh bernama Firza Razak yang lihai melukis dalam kanvas maupun kertas.Wahyu saputra belajar teknik melukis dari Firza.

Wahyu Syahputra pernah mengikutkan lomba ilustrasi namun belum berhasil menjuari,berbagai macam lomba yang pernah dia ikuti membuatnya putus asa.berhenti melukis selama 5 bulan.lalu melanjutkannya kembali karena keinginan sendiri dan dorongan dari segala kerabat serta keluarga yang selalu menyemangatinya,membuat semangatnya kini kembali dan berkobar.

alhasil dia pernah mengikutkan pameran loka karya yang diselenggarakan di Asrama Hasanuddin dan pernah berkontribusi dalam acara budayata V yang menampilkan pementasan teater serta mural live.diselenggarakan oleh ikami sulsel sebagai organisasi daerah sulawesi selatan cabang malang

Tahun 2017 lalu Wahyu syahputra berkolabarasi dengan Mudatsir Yunus untuk menyelesaikan buku kumpulan puisi yang digarap oleh Mudatsir.20 ilustrasi Wahyu syahputra yang dipersembahkan dalam buku itu.namun buku itu belum diterbitkan.kemungkinan akan di terbitkan tahun 2018 ini.

dia berpesan untuk seniman muda yang sama sepertinya" Cobalah untuk bersusah susah dahulu dan jangan menyerah kemudian, Karena semua yang di dapat itu tidak mudah, semua butuh proses, sesuatu yang datang dengan instan itu akan cepat hilang, terus berkarya dan tunggu moment emas."ujarnya sewaktu di hubungi via line.

meskipun buku itu belum terbit namun sudah sekitar 100 gambar yang dibuatnya dan dituangkan dalam sketch book milik sendiri.berbagai macam lukisan didalamnya ada jenis surealis dan jenis absurd dia sangat senang menggambar ketika malam makin larut.entah kenapa malam baginya sebuah inspirasi yang datang dari cahaya rembulan yang kian meredup ?

ketika pagi hari menyapa dia akan bangun ketika hari itu ada matakuliah sementara akan tertidur lelap di hari libur dan bangun ketika sore hari melanjutkan lukisannya ketika bosan melanjutkan lukisannya dia bermain game bersama penghuni asrama dan ketika malam tiba dia menyambangi kamarnya dan melanjutkan sisa lukisan kemarin yang belum terselesaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline