Lihat ke Halaman Asli

Farabi Muhammad Khalil

Mahasiswa Ilmu Komunikasi universitas Muhammadiyah Prof.Dr. Hamka (UHAMKA)

Untuk Perempuan yang Sedang Dalam Perlindungan

Diperbarui: 8 Juli 2021   15:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Semua perempuan adalah ratu. Mereka terhormat dan pantas untuk dihormati. Mereka berharga dan pantas untuk dihargai. Mereka tidak pantas untuk dirusak. Mereka sangatlah berharga sampai-sampai kecantikannya tidak boleh dilihat sembarang mata. Tubuhnya tidak boleh disentuh sembarang tangan. Mereka adalah berlian yang tidak pantas didapatkan oleh sembarang orang. Mereka adalah hadiah terindah dari Allah untuk alam. Perhiasan terbaik di alam semesta. Hadiah untuk mereka yang tulus berkorban melindungi kehormatan dan mencintai mereka. Tulang rusuk laki-laki yang diciptakan untuk menemani. Tanggungan untuk mereka yang taat kepada sang pencipta. 

Budaya Islam adalah budaya yang sangat menghormati perempuan. Mengajarkan perempuan agar menutupi kecantikan tubuhnya. Menjaga tubuhnya agar tidak tersentuh tangan-tangan kotor. Terlindung dari terkaman serigala yang tidak bertanggung jawab. 

Budaya selain Islam tidak mengajarkan kepada perempuan untuk menutup aurat. Masyarakat Islam lambat laun mengikuti tren budaya lain yang perempuanya berpakaian minim dan menyalahi aturan agama. Budaya lain yang kurang menjaga kehormatan perempuan, kurang menjaga jarak dengan lawan jenis. Budaya Islam adalah budaya yang sempurna. Budaya yang diajarkan oleh Rasulullah agar terhindar dari noda hati, perzinahan hingga pelecehan seksual. Kita dianugerahi budaya yang sempurna yang wajib kita pelihara dan tidak mengikuti budaya lain. 

Rusaknya suatu peradaban disebabkan oleh rusaknya budaya. Rusaknya suatu bangsa bisa dilihat dari perempuannya. Karena perempuan adalah ibu dari seluruh anak dan madrasah pertama bagi seorang anak. Jika perempuannya baik, maka akan baik pula generasi penerusnya. Jika perempuannya buruk, maka akan buruk juga generasi keturunan nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline