Lihat ke Halaman Asli

Konsep Manusia

Diperbarui: 24 Juni 2024   18:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi Pribadi

Manusia tidak terdiri dari unsur jasadiyah, tetapi hal yang lebih penting lagi dari jasadiyah adalah keberadaan unsur daya potensi ketenagaan di dalam diri yang sifatnya katenangan diabaikan saling berbenturan (Moenadi, 1987:4) Unsur-unsur itu merupakan penentu setimbang tidaknya pertumbuhan unsur daya-potensi ketenagaan di dalam diri manusia. Sedangkan yang dimaksud unsur-unsur ketenagaan di dalam diri itu adalah: unsur ruh, unsur rasa unsur hati , unsur akal dan yang terakhir unsur nafsu (Moenadi, 1987: 16). Konsep manusia sempurna seperti yang ditulis Soejono Redjo dalam 'Dongeng Kaca Benggala Ageng' menunjukkan pada penjelasan tentang manusia sempurna yaitu manusia yang lupa akan diri (ora korup marang wujude kang mukmin) (Soejono, 1922: 15) tidak lain hanya mengakui pribadi yang satu tanpa warna dan rupa, namun semua warna dan rupa itu merupakan sifat/watak, yaitu bukan arah atau tempat, namun
berdiri ditengah-tengah arah di sepanjang tempat.
Adanya kaca benggala itu ibarat sifat / watak manusia yang sudah
sempurna, yaitu manusia yang sudah tidak sombong (korup) pada diri sendiri artinya, tidak sekalipun mempunyai niat memamerkan diri, membandingkan diri, Ujub, riya, takabur, bidngah dsb. Yang seperti itu karena bening budinya, serta tidak bernafsu, dengan demikian hidupnya hanya mencari keselamatan sesama, serta membuat kesenangan hati semua.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline