Kudus (13/08)-- Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tengah pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa Universitas Diponegoro tahun ini. Pasalnya, kegiatan KKN biasa dilaksanakan secara berkelompok dan ditempatkan diwilayah-wilayah tertentu di daerah Jawa Tengah. Kegiatan KKN sendiri berlansung sejak 5 Juli-15 Agustus 2020.
Adanya pandemi covid-19 ini, mau tidak mau mengharuskan kegiatan KKN dilaksanakan secara mandiri di desa masing-masing. Meskipun ditengah kondisi seperti ini dan dilaksanakan secara individu, hal ini tidak menyurutkan semangat mahasiswa Undip untuk tetap berkontribusi di masyarakat melalui program kerja yang kreatif dan inovatif.
Sebelum melaksanakan program kerja, mahasiswa melakukan kunjungan diskusi sekaligus meminta izin terkait kegiatan KKN kepada Kepala Desa setempat.
Program kerja yang diusulkan juga disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan masyarakat setempat, sehingga harapannya output yang dihasilkan dari kegiatan KKN dapat membantu masyarakat. Salah satu program kerja yang dilaksanakan adalah sosialisasi cara mendaftarkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) milik masyarakat di aplikasi GoFood.
Desa Prambatan Kidul, secara geografis letaknya cukup dekat dengan perkotaan. Selain itu, letaknya yang strategis menjadikan banyak bisnis makanan tumbuh menjamur disekitar wilayah tersebut. Banyak masyarakat berjualan makanan, tepatnya disepanjang Jl. Raya Kudus-Jepara diantaranya ada penjual warung makan dan pedagang kaki lima.
Adanya pandemi covid-19 ternyata berdampak pada omzet penjualan para pedagang tersebut. Belum lagi, banyak sekolah yang libur atau harus belajar dari rumah, kantor atau pabrik yang dibatasi karyawannya juga turut menjadi penyebab turunnya omzet penjualan.
Hal ini menjadi latar belakang program kerja KKN untuk membantu pedagang-pedagang tersebut agar mampu meningkatkan omzet penjualan di tengah pandemi.
Sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat akan potensi ekonomi digital serta model-model penjualan baru yang sesuai dengan perkembangan teknologi.
Tidak hanya itu, sosialisasi ini juga menjelaskan bagaimana cara mendaftarkan usaha atau bisnis makanan di GoFood, persyaratan apa saja yang harus dipenuhi, cara mengoperasikan aplikasi apabila ada pesanan masuk, hingga laporan keuangan dari pihak Gojek kepada para pedagang yang dikirimkan melalui surat elektronik secara berkala.
Bergabung sebagai penjual makanan (merchant) di GoFood sangat mudahlah, dan prosesnya dapat dilakukan secara online. Membantu masyarakat untuk berkembang ke metode penjualan seperti ini, juga secara tidak langsung memutus rantai penyebaran covid-19.
Pembeli tetap aman dan nyaman menyantap makanan di rumah serta penjual juga tidak perlu khawatir saat berjualan. Sosialisasi dilaksanakan secara door to door, dengan mendatangi warung tempat para pedagang berjualan.