Lihat ke Halaman Asli

Farah Nailal Azzah

Seorang pelajar/mahasiswa dan belajar di program studi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Siapkah Wisata Halal Indonesia Menuju Ekonomi Global?

Diperbarui: 9 April 2019   22:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia memiliki peluang yang besar untuk mengembangkan tren wisata halal. Berdasarkan data yang dilansir oleh The Pew Forum on Religion & Public Life, penduduk muslim di Indonesia sebesar 209,1 juta jiwa atau 87,2 persen dari total penduduk.

 Jumlah itu merupakan 13,1 persen dari seluruh umat muslim di dunia. Besarnya angka penduduk muslim ini, tentunya membuka kesempatan yang luas khususnya dibidang perekonomian melalui tren wisata halal. 

Tren wisata halal menjadi pusat perhatian dewasa ini karena meningkatnya jumlah wisatawan muslim dibanyak negara di dunia. Wisata halal tengah menjadi sektor baru untuk meningkatkan perekonomian negara. Bahkan di negara-negara minoritas muslim seperti Jepang, Korea, Thailand, dan China perkembangan wisata halalnya tak kalah bersaing dengan negara mayoritas muslim.

Peringkat Indonesia pada Global Muslim Travel Index (GMTI) 

Pencapaian wisata halal di Indonesia telah menunjukkan tren yang positif dalam kurun beberapa tahun terakhir. Namun posisinya belum mampu mengalahkan Malaysia sebagai juara bertahan selama delapan tahun berturut-urut. 

Berdasarkan data dari Global Muslim Travel Index (GMTI) yang dirilis oleh lembaga rating wisata muslim dunia, Mastercard-Crescent Rating pada 2018, Indonesia berhasil meraih urutan kedua bersama Uni Emirat Arab.

 Hasil riset ini diperoleh dari 130 negara didunia,  baik dari negara-negara mayoritas muslim atau negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) maupun negara non-OKI.

 Untuk negara yang tergabung dalam OKI, Malaysia masih menjuarai posisi pertama, dengan skor 80,6, diikuti oleh Uni Emirat Arab dan Indonesia dengan skor 72,8. Lalu untuk negara non-OKI, Singapura dapat mempertahankan posisi puncaknya diikuti oleh Thailand dan Inggris, sementara posisi Jepang dan Taiwan meningkat pesat menempati lima destinasi teratas untuk pertama kalinya sejak GMTI diluncurkan.

 

Peluang dan Tantangan Wisata Halal Indonesia menuju Ekonomi Global

Pemerintah melalui Tim Percepatan dan Pengembangan Pariwisata Halal dari Kementrian Pariwisata, mencanangkan setiap tahunnya wisata halal di Indonesia terus meningkat sehingga mampu meraih posisi pertama wisata halal dunia. Dengan latar belakang Indonesia yang notabene adalah negara mayoritas muslim, tentunya tidak sulit menemukan fasilitas dan pelayanan yang muslim friendly (ramah untuk wisatawan muslim). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline