Lihat ke Halaman Asli

Fara FairuzSukma

Mahasiswa/i Universitas Negeri Surabaya

Penguatan Pendidikan Karakter Anak di Era Digital

Diperbarui: 3 Desember 2021   05:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendidikan adalah suatu proses penambahan ilmu dalam pembelajaran yang wajib ditempuh oleh manusia agar dapat menjadi manusia yang mampu menjadi lebih baik dalam pemikiran maupun sikap. Karakter adalah sifat, watak ataupun kepribadian seseorang yang membuat dirinya berbeda dari yang lain. 

Jadi, Pendidikan karakter merupakan suatu pembelajaran yang dapat mendidik dan memberdayakan potensi individu guna membangun karakteristik yang baik dan bermanfaat untuk dirinya serta lingkungannya.

Saat ini pendidikan di era digital sangatlah penting, kemajuan dalam bidang teknologi atau IPTEK telah diminati oleh semua kalangan usia, mulai dari anak-anak, dewasa, lalu lanjut usia. 

Era digital ini sangatlah ganas, era digital dapat dicirikan dengan penggunaan-penggunaan ponsel, laptop, komputer, tab yang berbasis internet dan bisa dihubungkan ke seluruh dunia. 

Banyak sekali informasi yang dapat diperoleh dari ponsel kita, khususnya untuk anak-anak yang masih belum fasih memilah berita di dalam ponselnya. Dengan berkembangnya zaman atau teknologi, diharapkan pendidik ikut aktif dalam kependidikannya dan ikut serta dalam berinovasi.

Namun di era digital umumnya para pengajar mengalami culture shock. Tidak sedikit dari mereka yang tidak siap beradaptasi didalam dunia pendidikan dengan media teknologi. Sedangkan pendidikan karakter di era digital juga harus mengadopsi pembelajaran digital (Pachler, 2013). 

Ketidaksiapan pengajar dalam menghadapi era digital dipengaruhi oleh ketidakfemiliaran mereka terhadap dunia digital. Ini merupakan tantangan yang berat bagi para pengajar untuk menanamkan pendidikan karakter bagi para siswa namun pengajar dituntut untuk menanamkan nilai-nilai karakter untuk penerus bangsa agar memiliki moral, sikap, watak dan kepribadian yang baik dan benar.

Berbeda dari anak-anak generasi z yang saat ini. Anak-anak sudah sangat mengenal era digital , sangat jarang melihat mereka bermain di luar lapangan, justru mereka cenderung bermain game dalam ponsel atau gawainya. 

Padahal permainan tradisional ini bisa memupuk rasa persaudaraan dengan sesama teman, membuat seseorang menjadi lebih akrab, dan juga bisa belajar menghargai satu sama lain. 

Namun anak – anak zaman sekarang lebih menyukai menggunakan teknologi yang ada pada telepon genggamnya atau gawai seperti video game. Perminan di dalam video game ini sangatlah luas, anak perlu dibekali pengetahuan agar tidak terjerumus di hal yang tidak diingankan.

Terdapat tiga dampak akibat perkembangan teknologi pada anak yaitu yang pertama tumbuh kembang anak yang terhambat karena umumnya anak lebih sering duduk atau berbaring melihat gawainya, kedua anak bisa kecanduan gadget. Anak tidak hanya mencari informasi belajar di dalam gawainya tetapi juga tidak kenal waktu dalam bermain video game lalu lebih sering berkomunikasi dengan orang lain di dunia maya, dan lain sebagainya, ketiga dari sisi kesehatan, sesorang yang melihat terlalu lama di layar digital akan membuat mata mereka sakit karena terkena sinar radiasi yang dipancarkan gawai tersebut, telingapun bisa jadi mengalami kelemahan fungsi akibat terlalu lama mendengarkan music lewat earphone atau volume yang terlalu keras. Maka dari itu, anak-anak perlu perlu pendidikan dan literasi digital dalam menghadapi era sekarang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline