Lihat ke Halaman Asli

Ahmad faqih Ibrahim

Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Sejarah dan Konsumen Luar Negara Batik Hilma

Diperbarui: 27 April 2024   13:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tentu ketika mendengar nama Cirebon pasti tidak asing lagi dengan berbagai macam sandaran nama untuk daerah Cirebon, diantaranya Cirebon dijuluki sebagai kota wali karena banyak para wali yang dulu menyebarkan agama islam seperti sunan gunung jati. Cirebon juga mempunyai julukan sebagai kota udang dikarenakan daerah Cirebon berdekatan dengan pesisir dan Cirebon juga banyak memproduksi udang rebon menjadi sambal terasi. 

Cirebon juga memiliki banyak tradisi, budaya bahkan seninya, diantaranya yaitu seni lukis batik, banyak orang yang suka akan batik karena batik memiliki keindahan dan makna didalam setiap pola batik itu sendiri. 

Tentu tidak heran lagi banyak orang diluar Cirebon mengenal batik khas Cirebon yaitu batik Trusmi yang ada di daerah plered dan sekitarnya. Batik Trusmi memiliki motif yang cukup terkenal yaitu batik mega mendung, batik mega mendung menjadi sebuah simbol yang sangat erat dengan budaya di Cirebon diantaranya di gunakan untuk belangkon, sarung keraton bahkan monumen dan corak bangunan keraton serta bangunan sejarah yang ada di daerah Cirebon. 

Seperti halnya dengan Tempat produksi batik Hilma yang ada di daerah kalibaru, Batik Hilma berdiri dari tahun 1999 yang didirikan oleh pemilik yaitu bapak H. Artita dan ibu Hj. Enti, dan dilanjutkan oleh anaknya yg bernama H. Sofyan. Batik Hilma memiliki 4 cabang yang pertama yaitu di kalibaru, Panembahan, Trusmi dan Kalitengah,Khususnya untuk di kalibaru yaitu memiliki 51 karyawan. 

Batik Hilma memiliki teknik pembuatannya, diantaranya yaitu teknik lukis dan teknik cetak. Teknik lukis yaitu teknik pembuatan dengan cara dilukis manual dengan tenaga manusia sedangkan teknik cetak yaitu teknik pembuatan dengan cara dicetak menggunakan cetakan khusus. 

Hasil dari produksi batik tersebut di ekspor ke Malaysia dan Singapura, dengan jumlah pesanan paling banyak 300 bahan perbulan. Yang paling banyak konsumen dari batik hilma yaitu negara Malaysia dengan motif dimensi, yang ekspor ke luar negeri itu masih berupa bahan . Harga dari batik perpotongan nya yaitu 140 ribu dengan ukuran 215 cm. Keunikan dari batik hilma yaitu setiap tahunnya menciptakan sebuah motif batik yang baru. 

Hasil wawancara dari : Bapak Bukhory  (Pemegang cabang kalibaru) 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline