Lihat ke Halaman Asli

faqih alfadlil

Penyair Malam

Awal Ramadhan dengan Hisab atau Ru'yah?

Diperbarui: 22 Maret 2023   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

I: islami.co

Penentuan awal Ramadhan di Indonesia ada dua metode. Pertama adalah metode Rukyat yang mungkin sebagian besar kelompok menggunakan itu. Dan yang kedua adalah metode Hisab yang mungkin sudah kita ketahui selalu digunakan atau dipakai oleh ormas Muhammadiyah. 

Keduanya memiliki perbedaan tentunya. Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, penampakan bulan sabit yang tampak pertama kali setelag terjadinya ijtimak (konjungsi). Sedangkan Hisab sendiri adalah perhitungan secara sistematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan awal bulan.

Perbedaan ini sebenarnya biasa terjadi di Indonesia. Perbedaan cara penentuan awal bulan juga berakibat pada berbedaan awal puasa. Terkadang Muhammadiyah puasa lebih awal dari Pemerintah. Atau juga sebaliknya. Itu merupakan hal yang wajar. 

Hal itu menjadi masalah bila sering kali dibenturkan dan ditabrakan satu dengan yang lain. Padahal mereka yang condong dengan metode Hisab memiliki dasar dan mereka yang memilih metode Rukyat juga punya dasar. Perbedaan membuat orang menjadi dewasa. 

Yang tidak benar adalah ketika seorang muslim, baligh, dan berakal tidak memilih salah satu dan juga tidak puasa karena malas atau karena menganggap puasa bukan kewajiban. Juga tidak benar apabila puasa di bulan Ramadhan selama 40 hari. 

Masih terlalu banyak hal yang lebih penting dari sekadar memikirkan perbedaan dan saling berselisih satu dengan yang lain. Mari kita saling merekatkan persaudaraan di antara sesama. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline