Lihat ke Halaman Asli

Jarimu Harimaumu

Diperbarui: 27 Maret 2023   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jarimu Harimaumu

Pada saat ini, teknologi sudah semakin berkembang dengan pesat, mulai dari alat yang kita gunakan dalam kegiatan sehari-hari, seperti Ponsel genggam, Laptop, dan Komputer. Dengan teknologi tersebut, kita bisa melakukan berbagai hal dalam kegiatan kita sehari-hari dengan mudah dan cepat, termasuk berkomunikasi dengan seseorang yang kita kenal maupun yang tidak kita kenali di kehidupan kita.

Layaknya sebuah koin, teknologi juga memiliki dua sisi yang berbeda, yaitu sisi positif dan sisi negatif. Sisi tersebut tentu saja ditentukan berdasarkan pengguna dari teknologi itu sendiri, apakah digunakan untuk kebaikan atau justru sebaliknya, digunakan untuk merugikan orang lain termasuk menyakiti perasaan orang lain.

Saat ini, internet diwarnai dengan berbagai macam sifat dan perilaku manusia, salah satunya adalah perilaku Hate Speech. Hate Speech adalah ujaran kebencian yang dikeluarkan oleh seseorang untuk orang lain dengan tujuan untuk mengejek, menghina, atau bahkan mengutuk seseorang. Pelaku yang melakukan hal ini memiliki beberapa motif atau latar belakang, seperti tidak suka dengan orang lain, merasa bahwa dirinya lebih hebat dan lebih benar dari orang lain, atau bahkan hanya sekedar untuk bersenang-senang.

Perilaku ini tentu menjadi semakin banyak dan semakin mudah dilakukan karena kita hanya perlu menggunakan jari jemari kita untuk melakukannya. Karena dilakukan di media sosial, kita pun tidak tahu pasti siapa orang dibalik kata-kata kebencian tersebut sehingga informasi terkait pelaku ujaran kebencian itu tidak bisa kita ketahui dengan jelas. Hal tersebut juga yang menjadi salah satu alasan mengapa Hate Speech menjadi semakin marak akhir-akhir ini.

Akibat yang ditimbulkan dari perilaku Hate Speech sangat banyak dan beragam. Korban dari tindakan Hate Speech bisa menjadi sedih, depresi, tidak bisa mengendalikan emosinya, menjadi tidak percaya diri, bisa membuat korban menyakiti dirinya sendiri atau justru mengakhiri hidupnya. Dampak perilaku Hate Speech tidak hanya berlaku pada korban, tetapi pelaku juga bisa terkena dampaknya, seperti tidak bisa menghargai orang lain, hilangnya empati serta simpati pada diri pelaku, bahkan bisa menjadi bumerang bagi pelaku sendiri, yaitu dikucilkan oleh masyarakat sekitar atau bahkan dimasukkan ke dalam penjara.

Oleh karena itu, penulis ingin mengajak pembaca untuk selalu menjaga diri agar tidak melakukan tindakan Hate Speech. Memang tidak mudah untuk menghilangkan tindakan ini apalagi dengan didukung oleh teknologi yang semakin canggih serta lingkungan yang semakin lama semakin toxic, namun setidaknya kita bisa mengurangi tindakan tersebut dimulai dari diri sendiri. Jika diri sendiri sudah bisa untuk mengendalikan emosinya agar tidak melakukan hal tersebut, kita bisa mulai untuk mengajak keluarga, teman, dan saudara kita untuk menjaga diri agar tidak melakukan perilaku tersebut. Mari kita buat lingkungan kita menjadi lebih sehat lagi.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline