Lihat ke Halaman Asli

Faqih Ma arif

TERVERIFIKASI

Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

[Fiksi Ramadan] Cahaya Hilal Terbelah di Tirai Bambu

Diperbarui: 23 Mei 2020   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi hilal | kompas, Purnomo, tribunnews.com

"Hilal telah tampak!"

Seorang pemuda yang sedang mengambil kuliah di jurusan kimia itu bergegas menuju Aula KBRI Beijing untuk menyampaikan pesan penting kepada pak Ustadz. Dia adalah Noval, yang menjadi petugas tetap muadzin selama bulan ramadan.

kamu serius?, jangan-jangan itu hilal yang tampak di Indonesia", ujar Dinda. 

Pak Ustadz mendekatinya dan menanyakan dasar apa yang digunakan untuk mengatakan bahwa hilal telah tampak, keduanya pun terlihat berdiskusi sangat serius.

Hari itu merupakan ramadan ke 29 yang mana umat muslim di seluruh dunia melakukan pemantauan hilal. Kami satu sama lain sibuk untuk memastikan itu, berbagai macam grup mahasiswa muslim menyampaikan berantai dari kedutaan besarnya masing-masing.

Jama'ah shalat tarawih masih menunggu keputusan MUI setempat bersama dengan pak ustadz, kami masih menimbang apakah besok di hari ketiga puluh kami akan tetap melaksanakan puasa ramadan.

"saya kira, apa yang disampaikan oleh Noval bisa dipertimbangkan, karena merujuk kepada surat yang lain dari kedutaan besar negara islam di Tiongkok, secara umum memutuskan untuk mengadakan shalat idul fitri besok, jadi puasa kita hanya 29 hari saja." Tutur pak ustadz

Seusai berbuka puasa, kami yang biasanya bersantai, kali ini menjalani diskusi yang cukup berat tentang penetapan akhir ramadan.

Sementara pendapat lain datang, mereka yang mempercayai hilal dengan metode rukyat menangguhkan fakta bahwa dihari ke tiga puluh akan dilaksanakan shalat ied berjamaah seperti di Indonesia.

"saat ini adalah summer, jelas nyata semua tampak, cuaca sangat panas, terik matahari disiang hari sangat menyengat tubuh dan kulit. Jika memang hilal tampak, seharusnya kita dapat melihatnya malam ini, namun kenyataannya tidak". Terang Adanan

Ruangan bergeming, tidak satupun dalam diskusi itu ada yang menjawab, karena alasan yang disampaikan pun sangat logis.


***
Alih-alih menunggu keputusan, pak ustadz pun menjelaskan tentang bagaimana mengambil sikap tentang penentuan akhir ramadan di negara yang mayoritas bukan berpenduduk muslim. Berdasarkan sejumlah Riwayat yang telah disampaikan, untuk negara yang bukan mayoritas islam, maka keputusan penentuan awal dan akhir ramadan dapat mengikuti negara terdekat, dalam hal ini ada Indonesia dan Malaysia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline