"Sometimes all a person wants is an empathetic ear; all he or she needs is to talk it out. Just offering a listening ear and an understanding heart for his or her suffering can be a big comfort." Roy T. Bennett
Kadang-kadang apa yang semua orang inginkan adalah telinga yang empati; semua yang mereka butuhkan adalah mengatakan semuanya. Cukup menawarkan telinga yang mendengarkan dan hati yang pengertian kepada mereka yang sedang menderita dapat memberi kenyamanan yang luar biasa.
Kisah perjuangan hidup seorang dokter di Italia menjadi perhatian dunia (17/03/2020). Dalam ceritanya, sang dokter memilih jalan untuk dapat mengisolasi dirinya yang bertempat di garasi apartemen setelah dirinya merawat pasien positif COVID-19 di Atlanta. Hal tersebut bertujuan untuk dapat melindungi anaknya yang masih berusia bayi, dan melindungi keluarganya dari infeksi COVID-19. Tidak disangka, kisah ini mendapatkan empati yang tinggi dari mantan Presiden Amerika Barack Obama.
Seperti kita ketahui bersama, Italia merupakan negara dengan jumlah korban positif Pandemi COVID-19 terbesar kedua di dunia (41.035 jiwa) setelah China (81.199 jiwa). Sedangkan jumlah korban sembuh 4.440 jiwa dan korban meninggal sebesar 3.405 Jiwa. Tenaga medis dan kesehatan tidak kenal Lelah untuk terus berjuang melawan COVID-19. Seperti salah satu dokter yang berbagi kisah heroik hingga mengesampingkan sementara keluarganya.
Kisah keluarga dokter di Italia
Adalah seorang dokter yang telah berkomitmen dengan istrinya (yang juga seorang dokter) untuk berjuang dan berpisah sementara agar dapat membantu pasien Pandemi COVID-19 hingga sembuh. Dengan semangat itu, keluarganya memahami tugas berat yang sedang dikerjakan oleh sang Ayah.
Karena rasa haru sang istri terhadap suaminya, dia membagi kisah inspiratifnya melalui jejaring media sosial tentang apa yang sedang dialaminya. Sebagai sepasang suami istri seorang tenaga medis (dokter), ternyata membuat kisahnya diapresiasi oleh Mantan Presiden Amerika Barack Obama.
Rachel Patzer, Ph.D. adalah juga seorang dokter perempuan yang memiliki tiga orang anak, dan salah satunya adalah bayi yang baru berusia tiga minggu.
"My spouse is a physician in the emergency department, and is actively treating #coronavirus patients. We just made the difficult decision for him to isolate and move into our garage apartment for the foreseeable future as he continues to treat patients". (1/5)
Pasangan saya adalah seorang dokter di gawat darurat, dan secara aktif merawat pasien #coronavirus. kami hanya membuat keputusan sulit baginya untuk mengisolasi dan pindah ke apartemen garasi kami di masa mendatang karena ia terus merawat pasien. (1/5)
Rachel Patzer bercerita tentang anaknya yang baru berusia 2 minggu dan dia hidup juga bersama dengan dua anaknya. Patzer merasa sedih dan terus bertanya kira-kira kapan COVID-19 akan berlalu agar suaminya bisa menggendong anaknya. Patzer menegaskan bahwa itulah salah satu contoh keluarga sang dokter yang bekerja untuk layanan kesehatan.