Beijing-Fakta unik dari sejarah bowling pertama kali dikenalkan oleh Mesir. Diceritakan bahwa berdasarkan temuan arkeolog, permainan ini ditemukan sejak 5200 SM yang berlokasi di pemakaman anak-anak mesir kala itu. Terdapat benda lain yang ditemukan di antaranya adalah sejenis bola, pin dan peralatan lainnya.
Tidak berhenti sampai di Mesir, dalam perkembangannya di Eropa, Inggris pada awal 1100-an mengenalkan olah raga ini kepada orang Belanda. Kemudian orang-orang Belanda mempopulerkan olah raga ini di Amerika. Telah diceritakan bahwa sebelum bernama bowling, olah raga jenis ini dikenal dengan nama "Dutch pins". Sedangkan permainan sejenis di Eropa ditemukan di Jerman dengan media Sembilan buah tongkat kayu dan pin yang mereka sebut "Keglers".
Dalam kemunculannya di Amerika, permainan bowling memiliki pasang surut. Karena ada suatu masa yang mana bowling dianggap permainan terlarang dan melanggar hukum. Bowling kembali diterima masyarakat sekitar tahun 1900 yang kemudian masyarakat mengasumsikan olah raga ini sebagai rekreasi semata, setelah lima tahun sebelumnya pada 1895 telah di tetapkan organisasi resmi yang bernama Bowling Congress.
Dari Amerika kemudian berlanjut ke Beijing. Olah raga ini kembali di populer menjelang 21 hari kemerdekaan Republik Indonesia ke tujuh empat tahun. Bowling memiliki daya tarik tersendiri bagi warga negara Indonesia di Beijing. Selain olah raga ini simple, juga dapat di ikuti oleh semua kalangan, dalam hal ini masyarakat dan mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di Beijing.
Panitia Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74 - KBRI Beijing, Sub koordinator olah raga Bowling Bapak Siswo Harsono berhasil menghimpun peserta dari berbagai kalangan sejumlah 40 orang. Pada even ini terdapat dua kategori pria dan wanita. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu 27 Juli 2019 pada pukul 14:00 s/d 16.00 CST, yang bertempat di Bowling Center, East Gate Palaza Tower A, Dong Huang Plaza No. 9 Dong Zhong.
Pada tahap perlombaan ini untuk kategori pria dimenangkan oleh Bapak Junaedi (juara 1), Bapak Siswo (Juara 2), dan Bapak Heru (Juara 3). Sedangkan untuk wanita dimenangkan oleh Ibu Ella (Juara 1), Ibu Shanti (Juara 2) dan Ibu Wati (Juara 3) yang mana seluruh Juara tersebut di boyong oleh pegawai KBRI Beijing.
Meskipun tidak satupun mahasiswa berhasil meraih gelar juara, akan tetapi merasa sangat bersyukur karena dapat ikut serta memeriahkan lomba bowling dalam rangka hari ulang tahun kemerdekaan RI ke 74. "Tutur Firman". Tujuan permainan bowling sendiri adalah menjatuhkan kesepuluh pin di ujung lane dalam maksimum 2 lemparan bola. Ukuran Panjang lane adalah sekitar 18,28 m dengan lebar 1,07 m yang terdapat 2 buah lajur gutter di kanan -kirinya.
Ada beberapa trik khusus pada permainan ini, apabila kita menyaksikan atlet bowling melemparkan bolanya, maka dipastikan tidak melemparkanya secara lurus di lane, akan tetapi menggunakan hook (lemparan melengkung). Hal ini bertujuan agar lemparan dapat mengenai sudut tertentu yang akan memiliki kemungkinan terjadinya strike (jatuh ke sepuluh pin pada lemparan pertama).
Kita juga dapat melatih diri dengan cara mengefektifkan pergelangan tangan dan jari saat melepas bola, agar tercipta lemparan bola yang dapat berubah arah saat meluncur di lane, atau yang biasa kita kenal dengan hook. Dengan trik ini, saya yakin mahasiswa akan berjaya, minimal mendapatkan satu kategori juara di masa yang akan datang. Kejadian seperti open frame (missed) akan sedikit berkurang dengan sedikit teknik ini. Hehehe...