Kolaborasi Duo Kandidat Doktor (bagian 1)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Beijing, 07/05/19. Memasuki malam ke-3 (tiga) di bulan suci Ramadhan, LPB hadirkan kolaborasi duo Sumatera. Bertugas sebagai imam sholat wajib oleh Ustadz Adia Putra Wirman, sedangkan shalat sunnah tarawih dan witir dipimpin oleh Ustadz Rizki Rinaldi, yang sekaligus sebagai Penceramah tarawih. Keduanya berasal dari Sumatera (Padang dan Aceh), yang mana kita ketahui bersama, nuansa Islam di kedua daerah tersebut sangatlah kental.

Keduanya merupakan salah satu pemeran kunci dalam Keberhasilan dalam mengawal pemilu luar negeri di KPPSLN berlanjut hingga aktivitas di Ramadhan, yang mana telah disajikan penampilan kolaboratif Imam dan Penceramah taraqih Ramadhan di Aula KBRI Beijing.

"Cengkok melayu sangat terasa dalam suasana ibadah Ramadhan kali ini. keduanya memberi warna baru bagi suasana jama'ah shalat tarawih dan witir," Tutur salah satu jama'ah shalat tarawih yang juga kolega beliau sekaligus yang dipercaya mengawal berbagai kegiatan di Atdikbud, Bapak Oki Irawan (Rabu/05/2019).

Seperti kita ketahui bersama, Ustadz Adia Putra W adalah imam tetap Jamaah selama bulan Puasa Ramadhan, sejak hari pertama di Aula KBRI. Hingga saat ini, ditengah kesibukan nya dalam mempersiapkan publikasinya, beliau tetap meluangkan waktu untuk hadir ditengah-tengah jamaah.

"Program doktor saya di BUCT sedang terus berjalan dalam progress positif, Ramadhan ini menjadi target khusus keberhasilan Publikasi Internasional," tutur Ustadz Adia yang juga merupakan salah satu jebolan Andalas, ITB dan salah satu Dosen di Uhamka-Indonesia.

Sepak terjang dan jam tayang yang sangat mumpuni, menjadikan beliau di elu-elukan berbagai kalangan, terutama karena keserhanaan dan kepemimpinannya dalam shalat.

0 Advanced issues found▲ 

Ustadz Adia Putra Wirman melakukan do'a, usai memimpin jamaah shalat di Aula KBRI. (Faqih/UNY/LPB/BUAA)

Berbeda dengan ustadz Adia yang kelahiran asli Minang, penceramah yang hadir dari pulau Sumatera bagian ujung (Aceh) ini bernama Ustadz Rizki Rinaldi. Dengan mendalami ilmu linguistik di BFSU, calon doktor ini juga fasih berbahasa Arab, setelah menimba ilmu kurang lebih 10 tahun di pesantren. Kandidat doktor muda 31 tahun yang merupakan dosen pengampu bidang keahlian sastra Arab di UIN Ar-Raniry-Banda Aceh ini juga merupakan salah satu senior di perkumpulan mahasiswa Aceh yang ada di Beijing.