Lihat ke Halaman Asli

Ekstrakurikuler Ratoh Jaroe di SMKN 53 Jakarta

Diperbarui: 6 Februari 2024   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: instagram

Ratoh Jaroe SMKN 53 JAKARTA merupakan salah satu ekstrakurikuler yang memamerkan keberagaman budaya indonesia, yakni tari. Tari Ratoh Jaroe itu sendiri berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam. Dari segi makna Ratoh Jaroe berasal dari Bahasa Arab, Ratoh artinya melakukan pujian kepada Allah melalui doa yang dinyanyikan. Sedangkan Jaroe berarti tangan, sehingga Ratoh Jaroe memiliki arti memuji Allah sambil bernyanyi, dengan memainkan tangan.

Awal mula adanya ratoh jaroe di smkn 53 pada tahun 2019 dan diberi nama zusammen. ratoh jaroe smkn 53 sudah mengikuti lomba lomba dan pentas seni di sekolah. ekstrakurikuler ini diikuti oleh para siswi mulai dari kelas 10,11 dan 12. SMKN 53 pernah mengikuti ajang SPARTAN VOL 2 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III. Semua perlombaan dilaksanakan secara online. 

Tim zusammen mendapatkan juara favorit 2 pada lomba ratoh jaroe di balai latihan kesenian jakarta pusat. Fungsi tari ratoh jaroe sebagai salah satu media dakwah yang mencerminkan nilai-nilai pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan yang diperlihatkan melalui gerakan jari tangan penari. 

Sumber gambar: Instagram

Apabila dilihat secara sekilas dari penyajiannya, tari ratoh jaroe dan tari saman memang terlihat mirip. Terutama mengingat bahwa kedua tari tradisional ini berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam.

Namun, perlu diketahui bahwa tari ratoh jaroe dan tari saman memiliki perbedaan. Meskipun kedua tari tradisional ini bukanlah jenis tari berpasangan, tetapi perbedaannya dapat dilihat dari pembawaannya.

Pada umumnya, tari ratoh jaroe akan dibawakan secara berkelompok oleh penari perempuan dan jumlahnya harus genap. Sementara itu, tari saman dapat dibawakan oleh penari laki-laki maupun perempuan.

Perbedaannya lain dapat diperhatikan dari jenis gerakannya. Tari ratoh jaroe umumnya lebih banyak menggunakan gerakan yang cepat serta tegas. Jika dilihat dari maknanya, tari ratoh jaroe memiliki makna untuk menunjukan semangat dari masyarakat Aceh, khususnya kaum wanita. Oleh sebab itu, tari ratoh jaroe hanya dapat dibawakan oleh penari perempuan dan tidak bisa dibawakan oleh penari laki-laki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline