Aku mengenal Marvel saat aku kuliah di salah satu universitas ternama di Melbourne, saat itu aku dan Marvel memang satu universitas, tapi kami berbeda jurusan, aku mengambil bisnis sedangkan Marvel mengambil IT, dan dia 4 semester lbh besar dari aku. Marvel sgt di sukai banyak wanita, karena status Marvel adalah anak konglomerat , orang tua nya adalah pengusaha besar di Negara paman Sam dan Marvel memang dari US, dia datang ke sini karena ingin merasakan kuliah disini, sebab dia sudah bosan tinggal di US atau pun England. Sehingga tidak heran kalau Marvel memang menjadi idola campus, selain itu wajah Marvel yg memiliki darah latin dari ibunya, memang sangat memikat mata yg melihatnya, termasuk aku.
Tapi aku sadar, tidak mungkin aku mendapatkan Marvel, krn aku hanyalah pelajar dari seberang dan dari keluarga yg biasa saja,dan tdk sekaya raya Marvel dan tujuan ku kesini memang untuk mendapatkan pendidikan yg lebih baik dan bisa lebih mandiri.
Setelah 2 semester aku kuliah disini, akhirnya ada satu kesempatan dimana aku dan Marvel bisa bertemu dan berbicara lbh dekat, panjang ceritanya bagaimana aku bisa semakin dekat dg Marvel, yg aku tau, ternyata Marvel itu sgt baik dan tdk pernah menyombongkan diri nya, dia selalu humble,dan itu yg membuat aku semakin terkesan dg Marvel .
Hari terus berganti secara tak terasa, kedekatan ku dan Marvel pun semakin terbentuk, hingga akhirnya Marvel menyatakan cinta nya pada ku, pertama aku benar2 tak percaya, seorang Marvel bisa jatuh cinta pada ku, padahal masih byk perempuan2 lain yg lebih dr pada ku, kenapa Marvel hrs memilih aku ? tp karena aku merasa cocok dg Marvel, aku pun menerima cinta nya, meskipun byk sekali pihak2 yg tdk menyukai hubungan kami, tp aku tetap berusaha tegar menghadapi cemoohan dr org2 yg tdk suka pada hubungan kami.
Akhirnya lama kelamaan,hubungan aku dan Marvel sudah bisa berjalan dg selayaknya, tidak terasa tahun ini adalah tahun ke 2 aku bersama Marvel, banyak sekali yg telah aku lewati dg Marvel , dan sifat Marvel yg possesif pun aku sgt tau, memang untuk awal2 aku sangat terkekang oleh sifatnya Marvel yg terlalu over protektif, tapi over all dia memang sgt baik dan pengertian, hanya saja mungkin caranya yg sedikit berbeda, tp aku menikmati itu, Marvel pernah bilang kalau dia nggak akan mau kehilangan orang yg sgt dia cintai, meskipun kami berbeda kewarganegaraan, bahkan kami juga berbeda etnis. Aku berdarah tionghoa,sedangkan Marvel berdarah amerika-spanyol ! tapi perbedaan itulah yg membuat kami semakin tak terpisahkan.
Tp setiap hubungan memang tdk akn selamanya berjalan mulus, selalu ada rintangan2 yg hrs kami hadapi bersama, dan terkadang masalah2 itu bisa membuat suatu hubungan semakin erat atau malah sebaliknya, tergantung bagaimana kita menghadapinya. Dan hal itulah yg sedang aku hadapi dg Marvel, entah kenapa Marvel seakan-akan berubah, sikapnya sudah tdk seperti yg dulu lagi, aku sendiri tdk tau kenapa Marvel harus begini, dia tdk pernah menunjukkan kalau dia sedang bermasalah atau apapun,mungkin saja dia ingin focus kuliah, karena tahun ini adalah semester akhir utk Marvel, dan aku memaklumi itu.
Tapi kenapa semakin hari aku semakin merasa Marvel menjauh dan tak ada waktu lagi untukku, aku trs berusaha menemui Marvel, tp sulit sekali. Teman2 nya juga tdk mau berkomentar, rasanya sedih sekali melihat perubahan Marvel yg mendadak itu, walaupun kami 1 kampus, skg utk bertemu saja rasanya susah bgt, sempat aku menyerah dan membiarkan yg terjadi, mungkin Marvel butuh waktu utk konsentrasi terhadap kuliahnya.
1 , 2 , 3 ,dan 4 bulan telah berlalu, hubungan aku dan Marvel benar2 sgt tdk jelas, akhirnya aku benar2 memutuskan untuk bertanya langsung pada Marvel, apa yg terjadi sebenarnya , kenapa semua ini tdk di selesaikan dg baik2, dan harus menggantung secara tdk jelas, jujur aku sudah tidak sanggup dg sikapnya. Pada hari minggu yg cerah itu, aku dtg ke appartement nya Marvel , dg harapan akan ada jawaban secerah cuaca hari ini.
“Marvel .. Marvell.. are u there ?” Tanya aku sambil menekan bell di samping pintu.
Tiba2 saja ada yg membuka pintu, aku kira itu Marvel tapi ternyata hanya pelayan nya saja, tapi pelayan nya memberikan aku sebuah surat, katanya dari Marvel. Sempat kaget dan ngga percaya, kenapa Marvel hrs melakukan ini, kenapa tdk di katakana secara langsung, setelah memberikan surat itu, pelayan itu jg memberikan sebuah kotak yg katanya dari Marvel, setelah aku menerima nya, aku pun memutuskan untuk pulang lagi ke appartement ku, dan aku mulai membaca isi surat dari Marvel
hello dear, how are u? I hope u’re okay.
I'm sorry dear, cause I can only say through this letter,
I know if I'm wrong and make u sad again,
but I really wasn’t able to say it directly to u, dear.
for the first, I apologize if I had been too over-protective to u, I know u would feel uncomfortable, but this is the way I love u, I never want to lose u, cause I'm too love u, even though we are different, but I love u so much.
Second, I apologize cause I must leave u forever, very hard to say this, but I am helpless, I’ve to leave this town and go back to U.S.. I will continue my parents company, cause my brother can’t help my parents, therefore, I must return to the U.S..
third, perhaps with this separation, u could be happier, cause u don’t have to feel sad cause I am too over protective. And u can find a man who is much better than me and can understand u.
cause I know,
the more closely I hold u, it will only make u sad and unhappy with me, it's because I'm selfish, and therefore, I hope u could be happier than ever and don’t be sad, dear. I hope u are okay.
maybe someday when we meet again, u will be much happier than now.
and I apologize cause u can’t be happy with me !
GBU
warm regrets
Marvel
tidak terasa, air mata ku sudah berlinang daritadi sewaktu membaca surat dari Marvel, rasanya hati ini perih sekali saat tau kalau ternyata Marvel udah ninggalin aku begitu aja, tanpa ada pemberitahuan secara langsung, dan aku mengambil kotak yg diberika Marvel, ternyata isinya adalah beberapa foto2 saat aku bersama Marvel dan sebuah boneka yg bisa berbicara, lalu aku menekan tombol tersebut “ I love U , I love U , I love U” suara Marvel benar2 terekam jelas, dan air mata pun tak sanggup ku bendung lagi.
Kenapa Marvel ? knp kamu pergi begitu aja ? apa aku nggak pantas mendapatkan cinta mu ?
aku tau kamu memang possesif dan itu memang terkadang membuat aku sedih, tapi justru itu aku mencintai mu, tidak sedikitpun aku membenci mu karena sifat mu itu, aku pun tak tau kenapa aku begini, mungkin karena sifat mu itulah yg membuat aku yakin, kalau kau memang mencintai ku dan tdk mau kehilangan aku.
Tapi aku tau, aku tak bisa memaksa mu untuk terus tetap di sisi ku, karena mungkin ini memang cara mu mencintai ku, yaitu meninggalkan orang yang paling kamu sayang demi kebahagian orang tersebut. Goodbye Marvel ! semoga suatu saat kita bisa bertemu lagi dan mungkin saja kita bisa bersama lagi , itu karena AKU MENCINTAI MU, COWO POSSESIF !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H