Lihat ke Halaman Asli

Fany Rizkyani

Public Health Student

Edukasi Hipertensi dalam Mengatasi Tingginya Kasus Hipertensi

Diperbarui: 15 Januari 2022   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Desa Kesongo (4/12/21) --  Kasus hipertensi merupakan salah satu kasus yang masih cukup tinggi prevalensinya di dunia, terutama di Indonesia. Prevalensi hipertensi di Indonesia menrut Riskesdas 2018 sebesar 34,11%.  Hipertensi tidak hanya terjadi pada orang dewasa, saat ini sudah banyak para remaja yang menderita hipertensi. Salah satu mahasiswa Tim KKN Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) KSR FKM Undip tahun 2021, Fany Rizkyani memberikan penyuluhan mengenai  pencegahan hipertensi kepada ibu-ibu PKK Desa Kesongo yang dilaksankan di Aula Balai Desa Kesongo, Tuntang, Kabupaten Semarang.

Banyaknya kasus hipertensi yang menderita orang dewasa, khususnya lansia memiliki pengaruh terhadap kesehatan dan aktivitas mereka sehari-hari.  Kerap kali kita tidak menyadari bahwa makanan dan aktivitas yang kita lakukan ternyata beresiko untuk terkena hipertensi.  Oleh karena itu, hipertensi ini disebut sebagai silent killer atau pembunuh diam-diam karena sering terjadi tanpa adanya keluhan.  Edukasi terkait hipertensi masih terus digencarkan oleh berbagai pihak, baik dari Kementerian Kesehatan, instansi pemerintah dan swasta, mahasiswa, atau sektor lain.

Saat ini, kegiatan vaksinasi di berbagai dunia dan Indonesia, terutama di Desa Kesongo terus dilakukan supaya seluruh masyarakat dapat menerima vaksin covid-19 dan terciptanya herd immunity. Sebelum vaksin disuntikkann ke dalam tubuh manusia, ada beberapa rangkaian yang harus dijalani sebelumnya salah satunya ialah pemeriksaan tekanan darah.  Permasalahan yang dihadapi masyarakat ialah sering terjadi tekanan darah para warga Desa Kesongo sangat tinggi, yaitu 180/100 mmHg, padahal mereka mengaku bahwa sangat ingin divaksin namun tidak memenuhi persyaratan.  Mereka juga menanyakan bagaimana caranya supaya tekanan darahnya dapat terkontrol dan normal. Melihat permasalahan ini penyuluhan terkait hipertensi diperlukan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam upaya mencegah terjadinya hipertensi.

Pada tanggal 4 Desember 2021 dilakukan penyuluhan terkait hipertensi.  Program ini dilakukan secara offline di aula Balai Desa Kesongo dalam acara rutinan PKK Desa dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ada. Metode penyuluhan yang diberikan yaitu dengan metode ceramah, diskusi interaktif, dan pembagian leaflet yang berisi informasi seputar hipertensi mulai dari pengertian, faktor resiko, komplikasi hipertensi, cara pencegahan, pengaturan pola makan, serta cara mengendalikan hipertensi pada penderita. Kegiatan penyuluhan bertujuan dalam rangka memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai hipertensi supaya masyarakat bisa melakukan pencegahan dan pengendalian dengan mengetahui faktor resiko dan cara pencegahanya. Pencegahan merupakan salah satu faktor yang penting dalam mengurangi kasus hipertensi yang ada di Indonesia khususnya di Desa Kesongo.

Respon yang diberikan ibu-ibu PKK Desa ini sangat baik, mereka antusias dan memperhatikan dengan seksama materi hipertensi yang diberikan. Ada dua orang ibu-ibu PKK yang menceritakan pengalamannya dalam mengendalikan hipertensi dan bertanya tentang cara mencegah hipertensi. Dengan adanya sosialisasi tentang hipertensi ini, diharapkan kasus hipertensi di Indonesia khususnya Desa Kesongo bisa terus menurun dan masyarakat yang ingin vaksin namun memiliki tekanan darah yang tinggi bisa kembali normal supaya semua masyarakat dapat sehat kembali dan terhindar dari penyakit dan virus yang ada.

Dokpri

Penulis : Fany Rizkyani

Dosen Pembimbing : dr. Sri Winarni, M.Kes

Editor : Nikie Astorina Yunita Dewanti, SKM., M.Kes

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline