Lihat ke Halaman Asli

Sombong I Hate U, G Sombong I Miss U Dong

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa-masa yang sangat tak terlupakan adalah masa-masa ketika aku duduk di bangku sekolah dasar. Saat itu antara siswa perempuan dan laki-laki tidak ada perbedaan bahkan ketika itu satu kelas bisa mecomblangkan beberapa anak di kelasku. Seru sekali, triknya adalah dengan mengunci siswa perempuan dan laki-laki yang akan dicomblangkan ke dalam ruang kelas dan tinggal kami intip dari luar. Sangat jahil memang, tetapi niat kami baik yaitu agar mereka dapat mengungkapkan isi hatinya. Yang paling lucu lagi adalah suatu saat kami mengunci teman kami, tetapi teman ku yang perempuan tidak suka dengan cowok itu jadi pas di kunci, temen aku yang cewek keluar lewat jendela. Sobatku cowok terlihat sedih, dan kami berusaha menghiburnya. Tidak hanya sampai di situ, kekompakan kami pun terlihat saat pulang sekolah. Sekolahku tidak jauh dari rumah, dan kebetulan teman-temanku berasala dari desa yang bersebelahan. Jadi saat pulang sekolah kami memilih jalan terjauh untuk sampai rumah. Kami melalui sungai-sungai, dan sesekali mengerjai salah satu teman kami misalnya dengan meninggalkannya atau bersembunyi darinya.

Saat di rumah pun aku bersama teman-teman laki-laki maupun perempuan bermain bersama di sungai atau di depan rumah. Antara perempuan dan laki-laki tidak ada perbedaan atau merasa malu. Depan rumahku hamper selalu ramai jika kami sedang bermain.Ketika itu perempuan yang sering bermain dengan anak laki-laki hanya aku dan dua orang temanku yang lain. Aku merasa berteman dengan anak laki-laki sangat seru dan merasa lebih aman.

Aku pun kadang terharu dengan sobatku laki-laki di masa sekolah dasar. Ketika itu kami mendapat tugas prakarya dari guru untuk mencari batang pisang. Aku dan kedua sahabatku perempuan merasa kebingungan bagaimana cara mendapatkannya. Namun, masalah tersebut terselesaikan karena kami dibantu anak laki-laki sahabatku untuk mencari batang pisang. Keesokan harinya aku dan kedua teman perempuanku berangkat dengan membawa batang pisang yang lumayan banyak. Saat itu ternyata banyak yang tidak membawa terutama anak laki-laki. Kami pun membagikan sebagian dan menyuruh mereka untuk menyisakan sebagain untukku dan kedua temanku sambil beranjak keluar. Saat aku kembali ke kelas batang pisang hanya tinggal yang sudah jelek dan aku menangis dan marah kepada temanku yang seenaknya mengambil batang pisang itu tanpa menyisakan untukku dan temanku. Saat itu temanku laki-laki yang mencarikanku batang tersebut mengetahuinya dan bertengkar dengan teman sekelasku yang membuat aku dan temanku menangis. Mereka membelaku dan hamper berkelahi. Dulu aku merasa biasa saja, tetapi setelah dipikir sekarang ternyata temanku so sweet juga.

Tapi itu dulu, setelah kami lulus SD, sepertinya teman-temanku berubah meskipun ada sebagian yang masih seperti dulu. Sepertinya setelah kita beranjak dewasa seperti ada dinding tinggi yang membuat kami tidak seakrab dulu, dinding itu dibangun oleh mereka. Sepertinya itu karena pergaulan atau memang sifat asli mereka. Sedih rasanya, ketika aku dan sahabat perempuan ku satu SD (yang sejak kini masih bersahabat) bertemu dengan temanku laki-laki yang satu kelas sewaktu SD, ketika dipanggil oleh sahabatku tak digubris sama sekali. Meskipun bukan aku yang memanggil tapi aku merasakan perasaan temanku, pasti sangat sedih ketika teman yang begitu akrabnya menjadi sangat asing. Hal itu tidak hanya kutemui pada satu temanku, temanku yang lain pun ada yang di panggil tapi membuang muka. Saat ini pun aku satu kampus dengan teman SD ku, dan kulihat tidak berubah. Tetap sombong dan selalu membuang muka pikirku dalam hati (halah rasah mlengos, aku ra bakal nyapa kowe!!!!!wek cuh :P). Dan untuk teman-teman SD aku yang tidak sombong I MISS U ALL.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline